Nama: Monicka Putri Kusuma
No:27
Kelas: XII A3
PRAMBANAN TEMPLE
Along time ago in Prambanan palace lived a king named Baka with her beautiful daughter,Roro Jonggrang. Many rulers wanted to marry Roro Jonggrang, so they competed for her. When Prambanan was conquered by Bandung Bandawasa, King Baka was killed in a battle. The poor lone Roro Jonggrang was allowed to live but she was supposed to marry him. She refused, making Bandung humiliated and offended. Roro Jonggrang struggle to escape. However, although she used all her supernatural power, she could not escape. Roro had to face the fact that the man she was dealing with was cagey and auncanny.
Roro agreed to marry Bandung, but on one condition. Bandung had to present her with a big wonderful palace with one thousand sculptures in it. And it had to be done before sunrise. He agreed.
Bandung immediately called his invisible friend for help. Bandung thought that fulfilling Roro’s wish would not be so difficult, because he was sure the group of evil spirits that he had defeated would help him. They did what their master ordered. Roro found out what Bandung was doing. She was worried. It appeared they would finish the work before morning and would not be stopped.
What can I do? Roro thought in a panic. Suddenly she had an idea. She awoke her maid and nannies, and asked them to do daily routines as if morning had come. They also made shadow as if there was a sun in the sky. So in that pitch dark night a game began.
Bandung was surprised, the sky was red, the rooster were crowing, and the people were pounding rice. Meanwhile the job had not been finished. The evil spirits, although they felt sorry for their master, disappeared because they were scared of light. Bandung was there alone. When he found out Roro has used tircks, he cursed her. He turned her into a stone, which completed the temple. There had been 999 statues, now there were 1000.
CANDI PRAMBANAN
Dahulu kala di kerajaan Prambanan hidup seorang raja bernama Baka bersama anak perempuannya yang cantik, Roro Jonggrang. Banyak raja ingin menikahi Roro Jonggrang, sehingga mereka bersaing untuk nya. Ketika Prambanan ditaklukan oleh Bandung Bandawasa, Raja Baka terbunuh dalam peperangan. Roro Jonggrang yang malang diperbolehkan hidup, tetapi dia harus menikah dengan nya. Dia menolak, membuat Bandung malu dan terluka. Roro Jonggrang berusaha untuk kabur. Bagaimanapun juga, meski dia menggunakan seluruh kekuatan supranaturalnya, dia tidak dapat kabur. Roro Jonggrang mengetahui kenyataan bahwa laki-laki yang ia sanggupi itu licik dan mempunyai kekuatan gaib.
Roro Jonggrang setuju untuk menikah dengan Bandung, tetapi dengan satu syarat. Bandung harus memberikannya kerajaan besar yang mengagumkan dengan seribu candi di dalamnya. Dan itu harus selesai sebelum matahari terbit. Bandung pun menyetujui nya.
Bandung segera memanggil teman silumannya untuk membantu. Bandung berkata bahwa permintaan akan terpenuhi karena bagi Bandung hal itu tidak terlalu sukar, dia yakin teman silumannya akan membantunya. Mereka melakukan apa yang diperintahkan oleh Bandung. Roro mengetahui apa yang dilakukan oleh Bandung. Dia sangat khawatir.Pekerjaan itu akan diselesaikan sebelum pagi menjelang dan tidak dapat dihentikan.
Apa yang dapat aku lakukan? Roro Jonggrang panic. Tiba-tiba dia mempunyai ide. Dia membangunkan pembantunya dan dayang-dayang, meminta mereka melakukan pekerjaan yang rutin saat pagi dating. Mereka juga membuat bayangan saperti saat matahari terbit. Maka pada malam hari permainan dimulai.
Bandung sangat terkejut, langit menjadi merah, ayam jantan mulai berkokok, dan masyarakat menumbuk padi. Itu berarti pekerjaannya tidak dapat diselesaikan. Para setan menghilang karena mereka takut akan cahaya dan mereka meminta maaf kepada Bandung. Bandung menjadi sendiri. Ketika Bandung mengetahui bahwa Roro menggunakan tipu muslihat untuk menipunya, maka Bandung mengutuknya. Bandung mengutuk Roro menjadi sebuah patung, yang melengakapi candi 999 yang telah Bandung buat. Dan sekarang telah menjadi 1000 candi.
No comments:
Post a Comment