Monday, 2 February 2009

CINDELARAS

Cindelaras
There was a kingdom in East Java called Jenggala. A king, called King Raden Putra ruled Jenggala. King Raden Putra had two wives. The first lady was a sweet person, full of love and cares. However, the second lady was not so sweet though. Infact, she was known as a sorehead and jealousy. She was always jealous with first lady and she was dying to get rid of her from the palace so she became the first lady. And that’s why this story happened.One day, the second lady came up with this perfect idea. Evil, but perfect idea. With a butch of golden money, she bribed her private physician to help her playing a fake drama against first lady in front of the king. That day, she entered king’s room and with a fake pale face, she said to king that she was sick. The king then ordered a soldier to call the physician. The physician who knew about the second lady’s plan did not surprise when he saw a soldier entered his yard. On the way to the palace, he memorized all the words that he would say to the king.As soon as he got in to the palace, the king ordered him to cure the second lady. The physician then checked her artery, eyes and mouth. After a few minutes, he told the king that second lady was poisoned. The king was shocked. He had no idea about the person who wanted to kill his wife in his palace. The second lady, with her soft and manipulated voice, said that the first lady who tried to poison her. The king who bought all the words was very angry. And without further investigation, he ordered his patih to kill first lady.First lady who was pregnant got shocked when she heard king’s order. She begged not to kill her. Her tears were all over her face when she said it was a frame-up. But the king did not listen to her. He did not believe in her. Only his patih who believed in her. When Patih got the order, he could not kill her so he put his Keris back in to its scabbard and hid her in the middle of forest.The first lady was left alone without her maids and guards. In the forest, she masqueraded as a village woman. A couple months later her son was born. She named him as Cindelaras. Cindelaras grew as a handsome young man. He had many friends from the forest. Snake, tiger, lion, eagle are his friends.One day, there was an eagle flew in the sky and dropped an egg on his lap. Cindelaras thought this was his lucky day. He walked to his house and planned to cook the egg. Then he changed his mind. He decided to hatch the egg. A few days later, the egg was broken. A baby rooster came out from the shell. Cindelaras was so happy. He really took care of the baby rooster. Fed it and played with it. When the rooster became adult, it crowed very weird. It said
KukuruyuuukJagone CindelarasOmahe tengah alasPayone godhong klarasBapakne Raden Putra
You don’t understand the words, do you ? It’s Javanese language. Ok this is the translation.
KukuruyuuukThe rooster belongs to CindelarasHis house in the middle of jungleThe roof was made by coconut leavesHis father’s name was Raden Putra
Cindelaras was surprised when he heard the crow. He asked his mother “is it true my father’s name was Raden Putra?”Her mother said “yes.” Then she decided to tell Cindelaras the truth. Cindelaras was surprised when he found out that his father was the king of his country. “I have to meet him” he said.With his mother’s blessing, Cindelaras and his rooster went to the palace. They stopped by at the village for a while and joined the rooster fight tournament. His rooster fought very bravely. It beat up other roosters and became a winner. Cinderalas was very happy. His winning was heard through the palace. The King decided to invite Cinderalas to the palace.It was the first time Cinderalas saw his father. Cinderalas hold himself in front of his king. King Raden Putra was impressed with Cinderalas’s rooster. He asked Cinderalas to battle the rooster with his. Cinderalas said “ok”.They went to the field and started to battle their rooster. With its beak, cindelaras’s rooster fought bravely and defeated king’s rooster. Once again, cindelaras’s rooster won the battle.King was disappointed. He asked Cindelaras” who are you?”Cinderalas did not answer the question. Suddenly the rooster crowed.
KukuruyuuukThe rooster belongs to CindelarasHis house in the middle of jungleThe roof was made by coconut leavesHis father’s name was Raden Putra
King Raden Putra was shocked when he heard the crow. “ Are you really my son ?”Cinderalas said, “Yes highness. My mother and I lived in the forest. For all these years, you had punished her for something that she never did.”The king asked an explanation from Patih. Patih said, “Yes highness. I did not kill the first lady. I hid her in the forest. I am sorry but I had my investigation. First lady did not attend to kill second lady. The poison story was a lie.”The king was shocked and regretted. He asked forgiveness to his son. Cinderalas forgave him and hugged his father.The king punished the second lady and put her in to jail along with her physician. The king came to the forest to pick his wife. He asked his wife to forgive him and asked her to come back to the palace. The first lady who never hated the king forgave him and agreed to come back.


CINDELARAS



Dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Jenggala. Seorang Raja, bernama Raja Raden Putra memerintah Jenggala. Raja Raden Putra mempunyai 2 istri. Istri pertama sangat baik, penuh cinta dan perhatian. Akan tetapi, istri yang kedua tidak sebaik yang dipikirkan. Kenyataannya, dia sangat pemarah dan iri hati. Dia selalu iri hati dengan istri pertama dan dia ingin mengeluarkannya dari Istana sehingga dia menjadi Istri pertama. Dan karena itulah cerita ini terjadi.
Suatu hari, istri kedua datang dengan ide sempurnanya sangat jahat, tapi sangat sempurna. Dengan sekantong uang emas, dia menyuap tabib pribadinya untuk membantunya berpura-pura untuk melawan istri pertama di depan Raja. Hari itu, dia masuk ruangan raja dan berpura-pura untuk berwajah pucat, dia berkata pada raja bahwa dia sakit. Raja lalu memerintahkan seorang tentara untuk memanggil tabib. Tabib yang mengetahui tentang rencana istri kedua tidak terkejut ketika dia melihat seorang tentara memasuki halaman Istana. Di jalan menuju Istana, dia mengingat semua kata yang akan dia katakana pada Raja.
Secepat mungkin dia menuju Istana, Raja memerintahkannya untuk mengobati Istri kedua. Tabib itu lalu memeriksa peredaran darahnya, mata dan mulut. Setelah beberapa saat, dia mengatakan pada Raja bahwa istri kedua telah diracuni. Raja terkejut. Dia tidak mengetahui sedikitpun siapa yang ingin membunuh istrinya di Istananya itu. Istri kedua, dengan suara yang lembut dan pura – puranya, berkata bahwa istri pertama yang telah mencoba meracuni dirinya. Raja yang mendapati hal tersebut sangat marah. Dan tanpa peyelidikan lebih jauh, dia memerintahkan patihnya untuk membunuh istri pertama.
Istri pertama yang sedang hamil terkejut ketika mendengar perintah Raja. Dia memohon – mohon untuk tidak dibunuh. Airmatanya membahasi seluruh wajahnya ketika dia berkata bahwa itu adalah tuduhan palsu, Tapi Raja tidak mendengarkan dirinya. Dia tidak percaya lagi padanya. Hanya patih yang percaya padanya. Ketika patih mendapat perintah itu, dia tidak ingin membunuhnya sehingga di menaruh kembali kerisnya ke sarung keris itu dan menyembunyikannya di tengah hutan.
Istri pertama ditinggal sendirian tanpa dayang – dayang dan para penjaganya. Di hutan, dia berpura- pura sebagai wanita desa. Beberapa bulan kemudia putranya lahir. Dia menamainya Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi pria muda yang tampan. Dia punya banyak teman dari hutan. Ular, Harimau, Singa, Elang adalah temannya.
Suatu hari , ada seekor Elang yang terbang dan menjatuhkan sebuah telur di atas pakuannya. Cindelaras berpikir bahwa itu adalah hari keberuntungannya. Dia berjalan menuju rumahnya dan berencana untuk memasak telur itu. Lalu dia merubah pikirannya itu. Dia memutuskan untuk menetaskan telur itu. Beberapa hari kemudian, telur itu retak – retak seekor ayam jantan kecil keluar dari kulit telur itu. Cindelaras sangat senang. Dia sungguh – sungguh merawat Ayam jantan kecil itu dengan hati – hati . Memberi makan dan bermain dengannya. Ketika ayam jantan itu tumbuh dewasa, dia berkokok sangat aneh. Dia berkata.

Kukuruyuuu k
Jagone Cindelaras.
Omahe tengah alas.
Payone godhang klaras.
Bapakne Raden Putra.

Cindelaras terkejut ketika dia mendengar kokokan itu. Dia bertanya pada ibunya “ Apa itu benar bahwa nama ayahku adalah Raden Putra ?”.
Ibunya berkata “ Ya ” . Lalu dia memutuskan untuk bercerita pada Cindelaras apa yang terjadi. Cindelaras terkejut ketika dia mengetahui bahwa ayahnya adalah Raja dari negerinya. “ Saya harus menemuinya ” dia berkata.
Dengan Restu ibunya, Cindelaras dam Ayam jantannya pergi ke Istana. Mereka berhenti sebentar di desa dan mengikutkan ayam jantannya bertanding di turnamen. Ayam jantannya bertanding sangat berani. Dia mengalahkan ayam jantan lainnya dan menjadi pemenang. Cindelaras sangat senang kemenangannya didengar sampai ke Istana Raja memutuskan untuk mengundang Cindelaras ke Istana.
Itu adalah pertama kali Cindelaras melihat ayahnya. Cindelaras berdiri di depan Rajanya. Raja Raden Putra terkesan dengan ayan jantan Cindelaras. Dia bertanya pada Cindelaras untuk mengadu dengan ayam jantannya.
Cindelaras berkata “ baik ”.
Mereka pergi ke lapangan dan mulai pertandingan ayam jantan mereka. Dengan paruhnya, ayam jantan Cindelaras bertanding dengan berani dan mengalahkan ayam jantan Raja. Sekali lagi, ayam jantan Cindelaras memenangkan pertandingan.
Raja sangat kecewa. Dia bertanya pada Cindelaras “ Siapakah kamu ? ”
Cindelaras tidak menjawab pertanyaannya. Tiba – tiba ayam jantan menjawab.

Kukuruyuuuk
Jagone Cindelaras
Omahe tengah alas
Payone godhong klaras
Bapakne Raden Putra

Raja Raden Putra terkejut ketika mendengar kokokan ayam jantan itu. “ Apa ’ kamu benar- benar anakku ? ” Cindelaras berkata , “ Ya baginda ”. Ibuku dan aku tinggal di hutan. Selama bertahun – tahun, kamu menghukumnya untuk sesuatu yang dia tidak pernah lakukan ”.
Raja meminta penjelasan dari Patih. Patih berkata, “ Ya baginda. Saya tidak membunuh istri pertama. Saya menyembunyikannya di hutan. Saya minta maaf tapi saya punya penyelidikan sendiri. Istri pertama tidak mencoba membunuh istri kedua. Cerita tentang racun itu semua bohong. Raja terkejut dan menyesal. Dia meminta maaf kepada anaknya. Cindelaras memaafkannya dan memeluk ayahnya.
Raja menghukum istri kedua dan memasukannya ke penjara selamanya bersama tabibnya. Raja pergi ke hutan untuk menjemput istrinya. Dia meminta istrinya untuk memaafkannya dan memintanya kembali ke Istana. Istri pertama yang tidak pernah membenci Raja, kemudian memaafkannya dan menyetujui untuk kembali.


WAHYU JATI P.D.
XII IPA3/32

No comments: