Tuesday, 3 February 2009

The Legend of Telaga Warna

TELAGA WARNA


Away back there is a empire in so called West Java of Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan represent peaceful and prosperous empire. Its people of secure and prosperous and calm life because led by wise king. King of Kutatanggeuhan so called of Prabu Suwartalaya and his so called princess of Queen of Purbamanah. Darling of Prabu and Queen not yet been bestowed by clan so that they always feel solitude. People even also very is feeling concerned about of this situation, because who'll replace Prabu and Queen later?
Finally King set mind on to have meditation. He go to mount and find a cave. There is have meditation, praying to God is so that bestowed by clan. After Prabu Suwartalaya berhari-hari pray, one day is sudden heard by occult voice
" Is you real correct wish clan of Prabu Suwartalaya?" occult voice word
" Yes! I thirst for to have child!" answer Prabu Suwartalaya
" Well! Your Prayer will be granted. Now go home!" occult voice word
Hence Prabu Suwartalaya even also go home happily;gladly. Just correctness some week later;then, Queen even also contain. All liking goal. Particularly again when nine months later;then Queen bear a beautiful putri. She is called by Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya perform a hilarious party to celebrate birth of their putri. Putri Gilang Rukmini even also become darling putri of people of Kutatanggeuhan.
Some years have elapsed, Gilang Rukmini putri grow to become pretty beautiful girl. darling of Putri Gilang Rukmini very spoiled and have bad conduct to, probably because Prabu and Queen very pampering him. Enunciated puppets eye child. Any asked by sure putri is immediately listened go. Otherwise putri will very angry and act harshly. But people remain to love him/. They hope one day conduct of putri will change by himself.
One week again Gilang Rukmini age putri will seven year compassion. Prabu Suwartalaya will perform a party thank goodness in palace. All people may come and give prayer for the putri of Gilang Rukmini. People gather and plan special present for darling putri of them. Is finally agreed on that they will present a very beautiful choker. That choker is made from best gold and scattered by multicoloured jewel stones. Hence people voluntarily cast aside their money and collecting him to the expense of making of present. They call cleverly of best gold in empire to making him
Finally day which is waited come also. people of Berduyun-Duyun come to place palace page;yard party of anniversary of putri Gilang Rukmini performed a. In front of palace have stood a luxury podium. People cheer moment of Prabu and Queen take a ride podium. More than anything else when finally Gilang Rukmini putri go out from palace and flourish his arms. People very happy see pretty beautiful putri. Party even also take place hilariously
Nowadays it is the time for people dedicate special present of them. They give box contain that present to Gilang Rukmini putri. Prabu Suwartalaya open the the box and release multicoloured choker very respect and giving him to Gilang Rukmini putri. Gilang Rukmini putri look into that choker with eyebrow wrinkle. Prabu Suwartalaya look into his daughter, " Let, impose that choker! is sign love people to you. Don'T disappoint them.
" yes, my daughter. that is Choker very beautiful not. Let impose! Let people like," Queen word of Purbamanah
" Good what its[his]? This bad choker once. I do not want to wear it!" call loudly Gilang Rukmini putri.

She lambaste that choker to floor till fall to pieces. Prabu Suwartalaya, Queen of Purbamanah and people of Kutatanggeuhan only can be got stuck to witness that occurence. Then Queen tangis of Purbamanah break. She lugbrious see its deportment of him. Finally all even also shed tears, till wet palace even also by their tear. They continue to weep till their tear inundate palace, just and sudden from within land;ground even also go out rapid water, more and more many. Till finally empire of Kutatanggeuhan sink and created by a very beautiful lake
Nowadays that lake still we can meet in Top area, West Java. That Lake is named by Telaga Warna, because if fair day, its water will bounce sunlight till see gorgeously. he said, that is colour bound coming from choker of putri Gilang Rukmini.









Telaga Warna
Jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan sehingga mereka selalu merasa kesepian. Rakyat pun sangat mengkhawatirkan keadaan ini, karena siapa yang akan menggantikan Prabu dan Ratu kelak?
Akhirnya Raja memutuskan untuk bersemedi. Dia pergi ke gunung dan menemukan sebuah gua. Disanalah dia bersemedi, berdoa kepada Tuhan supaya dikaruniai keturunan. Setelah berhari-hari Prabu Suwartalaya berdoa, suatu hari tiba-tiba terdengar suara gaib. “Benarkah kau menginginkan keturunan Prabu Suwartalaya?” kata suara gaib tersebut. “Ya! Saya ingin sekali memiliki anak!” jawab Prabu Suwartalaya. “Baiklah! Doamu akan terkabul. Sekarang pulanglah!” kata suara gaib.
Maka Prabu Suwartalaya pun pulang dengan gembira. Benar saja beberapa minggu kemudian, Ratu pun mengandung. Semua bersuka cita. Terlebih lagi ketika sembilan bulan kemudian Ratu melahirkan seorang putri yang cantik. Dia diberi nama Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya mengadakan pesta yang meriah untuk merayakan kelahiran putri mereka. Putri Gilang Rukmini pun menjadi putri kesayangan rakyat Kutatanggeuhan.
Beberapa tahun telah berlalu, putri Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Sayang putri Gilang Rukmini sangat manja dan berperangai tidak baik, mungkin karena Prabu dan Ratu sangat memanjakannya. Maklumlah anak semata wayang. Apapun yang diminta oleh putri pasti segera dituruti. Jika tidak putri akan sangat marah dan bertindak kasar. Namun rakyat tetap mencintainya. Mereka berharap suatu hari perangai putri akan berubah dengan sendirinya.
Seminggu lagi putri Gilang Rukmini akan berusia tujuh belas tahun. Prabu Suwartalaya akan mengadakan pesta syukuran di istana. Semua rakyat boleh datang dan memberikan doa untuk putri Gilang Rukmini. Rakyat berkumpul dan merencanakan hadiah istimewa untuk putri kesayangan mereka. Akhirnya disepakati bahwa mereka akan menghadiahkan sebuah kalung yang sangat indah. Kalung itu terbuat dari emas terbaik dan ditaburi batu-batu permata yang beraneka warna. Maka rakyat dengan sukarela menyisihkan uang mereka dan mengumpulkannya untuk biaya pembuatan hadiah tersebut. Mereka memanggil pandai emas terbaik di kerajaan untuk membuatnya.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Rakyat berduyun-duyun datang ke halaman istana tempat pesta ulang tahun putri Gilang Rukmini diadakan. Di depan istana sudah berdiri sebuah panggung yang megah. Rakyat bersorak-sorai saat Prabu dan Ratu menaiki panggung. Apalagi ketika akhirnya putri Gilang Rukmini keluar dari istana dan melambaikan tangannya. Rakyat sangat gembira melihat putri yang cantik jelita. Pesta pun berlangsung dengan meriah.
Kini tiba saatnya rakyat mempersembahkan hadiah istimewa mereka. Mereka memberikan kotak berisi hadiah itu kepada putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya membuka kotak tersebut dan mengeluarkan kalung beraneka warna yang sangat indah dan memberikannya kepada putri Gilang Rukmini. putri Gilang Rukmini memandang kalung itu dengan kening berkerut. Prabu Suwartalaya memandang putrinya, “Ayo nak, kenakan kalung itu! Itu adalah tanda cinta rakyat kepadamu. Jangan kecewakan mereka nak!” “Iya putriku. Kalung itu sangat indah bukan. Ayo kenakan! Biar rakyat senang,” kata Ratu Purbamanah. “Bagus apanya? Kalung ini jelek sekali. Aku tidak mau memakainya!” teriak putri Gilang Rukmini. Dia membanting kalung itu ke lantai hingga hancur. Prabu Suwartalaya, Ratu Purbamanah dan rakyat Kutatanggeuhan hanya bisa tertegun menyaksikan kejadian itu. Lalu tangis Ratu Purbamanah pecah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya. Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.
Kini danau itu masih bisa kita temui di daerah Puncak, Jawa Barat. Danau itu dinamakan Telaga Warna, karena jika hari cerah, airnya akan memantulkan cahaya matahari hingga tampak berwarna-warni. Katanya, itu adalah pantulan warna yang berasal dari kalung putri Gilang Rukmini.

No comments: