Friday, 6 February 2009

CINDELARAS

Raden Putra is Monarchic king of Jenggala. He was consorted by a kindhearted consort of king and a pretty beautiful concubine. But, King concubine of Raden Putra measure up to heartburning and grudge to the consort of king. She planned something that ugly to consort of king. " Ought to, I who become consort of king. I have to think of to remove consort of king," think her.His majesty’s concubine, plotted with a palace physician. She pretended ill that serious. Palace physician was immediately called. The physician said that there was someone which had put poison in sir beverage of princess. " The man of was no other was consort of king of His majesty alone", said the physician. His majesty became irate hear clarification of palace physician. He immediately commanded him to throw away consort of king to forest.The governor immediately brought consort of king that was containing to wilderness. But, the governor that wise didn’t want to kill her. Seemingly the governor had known virulent intention of his majesty’s concubine. " Consort of king, don't worry, I would report to His majesty that sir of princess I had killed," said the governor. To deceive king, the governor smeared his sword with his the capturer hare blood. King nodded satisfied when the governor reported if he had killed consort of king.After several months resided in forest, child was born by the consort of king. The baby’s name is Cindelaras. Cindelaras grew up become a handsome and smart child. Since childhood he had palled up with animal dweller of forest. One day, when was engrossing to play at, a eagle dropped egg item. " Hmm, that eagle very kind. It intended to give that egg to me." After 3 week, that egg hatched. Cindelaras looked after his chick dilligently. That chick grew up became a strong and good cock. But there was one oddity that Crow cock sound really amaze! " Kukuruyuk.... My Sir Cindelaras, his house in the middle of jungle, his roof of coconut leaf, his father is Raden Putra..."Cindelaras was very amazed hear his chicken crow and immediately show at his mother. Last, Cindelaras’s mother told genesis why they resided in forest. Hearing his mother’s story, Cindelaras intended to palace and unfold badness of concubine of his majesty. After permitting his mother, Cindelaras went to palace, accompanied by his cock. When on the way there were some one who made cocks fighting. Then Cindelaras was called by all informer of chicken. " Let, if dare to, fight cocks your male with my chicken," challenge him. " Well," answer Cindelaras. When confronted, in the reality cock of Cindelaras scrap gallantly and in a short time, he earned to defeat his opponent. After was several times confronted, chicken of Cindelaras unbeatable. His chicken really taft.News about greatness of chicken of Cindelaras spread over swiftly. Raden Putra even also heard that news. Later;Then, Raden Putra ordered him to invite Cindelaras. " I face exellency," said Cindelaras decently. " This child of looker and was smart, likely he was non clan of ordinary people," think his majesty. Chicken of Cindelaras matched with chicken of Raden Putra with one condition, if chicken of Cindelaras fail hence he ready his head was decapitated, but if his chicken won hence semi properties of Raden Putra become property of Cindelaras.Two heads that chicken scraped martially. But in a short time, chicken of Cindelaras success conquered chicken of was the King. All audience of have cheer to of applaud Cindelaras and his chicken. " Well I pass under the yoke. I will keep a promise me. But, who was you in fact, youngster?" Ask His majesty Raden Putra. Cindelaras immediately bow like whispering something at his chicken. Do not how long his chicken immediately sound. " Kukuruyuk... My Sir of Cindelaras, his house in the middle of jungle, his roof of coconut leaf, his father of Raden Putra...," that cock crow repeatedly. Raden Putra dumb-found to hear chicken crow of Cindelaras. " Was real correct that?" Asked wonderment his majesty. " Real correct of His majesty, my name Cindelaras, my mother was consort of king of His majesty."At the same time, the governor immediately face and narrate all event which in fact have happened of consort of king. " I had conducted mistake," said His majesty Raden Putra. " I will give in kind penalization at concubine," continue His majesty irately. Later, then Raden Putra’s concubine even also thrown to forest. Raden Putra immediately embraced his child and apologized of his mistake Afterwards, Raden Putra and of hulubalang immediately fetch consort of king to forest.. Finally Raden Putra, and consort of king of Cindelaras could reconvene. After Raden Putra passed away, Cindelaras replaced to domicile his father. He governed his country dispassionately and wisdom.

CindelarasRaden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. "Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri," pikirnya.Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. "Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri," kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. "Permaisuri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa Permaisuri sudah hamba bunuh," kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja mengangguk puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh Permaisuri.Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Nama bayi itu adalah Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. "Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku." Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra..."Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. "Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku," tantangnya. "Baiklah," jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh.Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. "Hamba menghadap paduka," kata Cindelaras dengan santun. "Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata," pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. "Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?" Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra...," ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. "Benarkah itu?" Tanya baginda keheranan. "Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda."Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. "Aku telah melakukan kesalahan," kata Baginda Raden Putra. "Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku," lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.

ARUM RIDHA
XII A4 / 17

No comments: