Monday, 2 February 2009

Loro Jonggrang

Ervina Husniati
03 / XII IPA 2

Once upon a time, there was a kingdom named Prambanan. The people lived peacefully. However, soon their happy lives were disturbed by Pengging Kingdom. The king, Bandung Bondowoso, wanted to occupy Prambanan. He was a mean king. The war between Prambanan and Pengging could not be avoided. Prambanan lost the war and led by the new king, Bandung Bondowoso. Pengging could win the war because Bandung Bondongwoso had a supernatural power. His soldiers were not only humans but also genies. Those creatures always obeyed Bandung Bondowoso. They always did whatever Bandung Bondowoso asked them to do. The king of Prambanan had a beautiful daughter. Her name was Loro Jonggrang. Bandung Bondowoso fell in love with her and wanted to marry her. "If you want to marry me, you have to build a thousand of temples in just one night," said Loro Jonggrang. She hated Bandung Bondowoso because he made the people of Prambanan suffered. "What? Impossible! You just gave me an excuse for not marrying me!" said Bandung Bondowoso. But he did not give up. He asked the genies to help him. Then all those genies worked hard to build the 1.000 temples. Meanwhile, Loro Jonggrang heard from the lady-inwaiting that the building of 1.000 temples was almost finished. She was so scared; she did not want to marry Bandung Bondowoso. And then she had a great idea. She asked all the ladies-inwaiting to help her. "Please prepare a lot of straw and mortar. Come on! Hurry up!" said Loro Jonggrang. All those ladies-in-waiting were confused. They did not know why Loro Jonggrang asked them to prepare a lot of straw and mortars in the middle of the night. "Listen, all those genies are building the temples, right? We have to stop them by burning the straw and make some noise by pounding the mortar. The genies will think that sun is going to rise and they will run away. Genies are afraid of sunlight." All those genies thought that sun rose. They did not know the light was from the fire that burning the straw. And the noise from pounding the mortar was like the start of a new day. Bandung Bondowoso was angry. He knew Loro Jonggrang just tricked him. "You cannot fool me, Loro Jonggrang. I already have 999 temples. I just need one more temple. Now, I will make you the one-thousandth temple." With his supernatural power, Bandung Bondowoso made Loro Jonggrang a temple. Until now, the temple is still standing in Prambanan area, Central Java. And the temple is named Loro Jonggrang temple. ***

Terjemahan:
Loro Jonggrang

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang bernama “Prambanan”. Rakyatnya hidup dengan damai. Akan tetapi, kehidupan bahagia mereka diganggu oleh kerajaan Pengging. Rajanya, Bandung Bondowoso, ingin menduduki Prambanan. Dia adalah raja yang keji. Perang antara Prambanan dan Pengging tidak dapat terelakkan. Prambanan kalah dalam perang dan diperintah raja baru, Bandung Bondowoso. Pengging dapat memenangkan perang karena Bandung Bondowoso mempunyai kekuatan supranatural. Prajuritnya tidak hanya manusia tetapi juga para jin. Para makhluk itu selalu mematuhi Bandung Bondowoso. Mereka selalu melaksanakan apapun yang diperintahkan Bandung Bondowoso kepada mereka. Raja kerajaan Prambanan mempunyai seorang anak perempuan yang cantik. Namanya Loro Jonggrang. Bandung Bondowoso jatuh cinta padanya dan ingin menikahinya. “jika kau ingin menikahiku, kau harus membangun seratus candi hanya dalam waktu satu malam”,kata Loro Jonggrang. Loro Jonggrang membenci Bandung Bondowoso karena dia telah membuat rakyat kerajaan Prambanan menderita. “Apa? Tidak mungkin! Kau hanya memberiku alasan untuk tidak menikahimu!”, kata Bandung Bondowoso. Tetapi Bandung Bondowoso tidak menyerah. Ia meminta bantuan para jin. Kemudian semua jin itu bekerja keras untuk membangun seribu candi. Sedangkan Loro Jonggrang mendengar berita dari para gadis desa bahwa pembangunan seribu candi hampir selesai. Loro Jonggrang sangat cemas, dia tidak ingin menikah dengan Bandung Bondowoso. Dan kemudian dia mendapat ide bagus. Loro Jonggrang meminta semua gadis desa untuk membantunya. “Tolong siapkan beberapa jerami dan lesung. Ayo! Cepat!”, kata Loro Jonggrang. Semua gadis di desa itu bingung. Mereka tidak tahu mengapa Loro Jonggrang meminta mereka menyiapkan jerami dan lesung di tengah malam. “Dengar, semua jin itu sedang membangun candi bukan? Kita harus menghentikan mereka dengan cara membakar jerami dan membuat kegaduhan dengan menumbukki lesung. Para jin akan berfikir bahwa matahari akan terbit dan mereka akan melarikan diri. Para jin takut pada matahari”. Semua jin itu berfikir bahwa matahari telah terbit. Mereka tidak tahu bahwa cahaya itu dari api pembakaran jerami. Dan suara gaduh itu berasal dari tumbukan lesung seperti halnya pagi hari. Bandung Bondowoso marah. Ia mengetahui bahwa Loro Jonggrang hanya menipunya. “Kau tidak dapat membodohiku, Loro Jonggrang. Aku sudah membangun 999 candi. Aku hanya membutuhkan satu candi lagi. Sekarang, aku akan menjadikanmu candi keseribu”. Dengan kekuatan supranaturalnya, Bandung Bondowoso menngubah Loro Jonggrang menjadi candi. Sampai sekarang, candi tersebut masih berdiri di kawasan Prambanan, Jawa Tengah. Dan candi tersebut bernama candi Prambanan.

No comments: