Tuesday, 3 February 2009

AJI SAKA



AJI SAKA
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.
Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.
Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu.Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya.
Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.
Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.
Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya.
Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak.
Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.

AJISAKA

Yore, there [is] a so called empire [of] Medang Kamulan governed by so called king [of] Prabu Deity of Cengkar savage and like to eat human being. Every day the the king eat a human being brought by Young Patih Jugul. Partly [is] small the than anxious people and fear evacuate on the quiet to other area.
[In] orchard of Medang Kawit there [is] a so called young man [of] Aji of Saka miraculous, kindhearted and diligent. One day, Aji of Saka success help a old father which [is] slapping around by two robber people. Old father which [is] finally lifted [by] father by Aji of Saka that in the reality refugee of Medang Kamulan. Hearing story about savageness of Prabu Deity of Cengkar, Aji of Saka intend to help people of Medang Kamulan. By imposing turban [in] Aji head of Saka go to Medang Kamulan.
Journey [go] to Medang Kamulan is not smoothly, Aji of Saka have time to give battle during seven day seven night with devil penunggu of forest, because Aji of Saka refuse to be made [by] slave by devil of penunggu during ten years before enabled to pass that forest.
But its miracle blessing, Aji of Saka success later from fire blast the devil. Momentary after Aji of Saka pray, a fold [light/ray] turn yellow to floodlight from sky punch devil dweller of forest at the same time wiping out [him/ it]
Aji of Saka arrive at silent Medang Kamulan. [In] palace, Prabu Deity of Cengkar [is] irate because Young Patih Jugul [of] arise victim [do] not to the the Prabu
Bravely, Aji of Saka face Prabu Deity of Cengkar and surrender to be dined by the Prabu with land;ground reward for the width of used turban [it]
Their moment [is] measuring land;ground according to request of Aji of Saka, turban continue length so that broadness exceed wide [of] empire of Prabu Deity of Cengkar. Angry Prabu after knowing Aji intention of Saka real is to terminating [his/its] [him/ it]
When Prabu Deity of Cengkar in a rage, Aji turban of Saka twine strength [in] body of[is the Prabu. Body of Prabu Deity of Cengkar thrown [by] Aji of Saka and fall to south sea later;then lose to be swallowed [by] wave
Aji of Saka later;then dinobatkan become king of Medang Kamulan. He carry its father to palace. wise and fair Governance blessing, Aji of Saka send Empire of Medang Kamulan to golden era, era where calm life people, peace, secure and prosperous and prosperous.

No comments: