Friday, 6 February 2009

LAKE of LOPI

LAKE of LOPI

A long time ago at near river of Gega there a village. Walk of life of resident of that village is to garden. In a moment their village of long dry season. Dry rivers and garden which fertile to initialy turn into aridly. Finally, they cannot garden, except playing at and just sleep. In that village there be someone young men he called Lopi. One day he invite its closed friends look for prawn in River of Gega. They even also agree even old people also will go along with to look for prawn with them. Therefore, early morning of Lopi and his entourage go to river of Gega. At arrival over there, Lopi divide duty. There barricading, drying water and there which searching prawn. Its result, that day they obtain;get very prawn many. Kith of Lopi happy. They scream exhilaration at the same time called of name Lopi, “Lopi,,, Lopi,,, Lopi,,,!” Day have evening. Kith of Lopi prepare will go to home. But, Lopi exactly prig to is middle of rivers Gega. He sit above last stone fish. Sudden, eye of his fishing-rod hooking. Last Lopi dive till in house cam exist in in that river. Thundering voice heard by pawnbroker in that river. Then, pawnbroker order its daughter to glance up cam. In the reality, above cam there a young man siting. Last pawnbroker order Lopi stop by at home. Kith of Lopi scream fear because Lopi don't visit to emerge. Some its closed friend run to village to inform that Lopi sink. Resident of village then in masses come to river. Father and mother of Lopi run at the same time weep meraung-raung. That evening, river of Gega crowded by voice scream tangis. Because Lopi don't visit to emerge, all resident finally return home each. After finishing of eating Lopi request permission to go home to pawnbroker. Step Lopi go out sent by that pawnbroker daughter. After a few times, Lopi appear in surface of river. Lopi very surprised because his kith have gone. Lopi return home. Having arrived at house, resident of clamorous village because Lopi which they assume have died, in the reality above the ground. Father and mother of Lopi embrace and kiss Lopi at the same time weep. That way also its closed friends, by alternating kiss Lopi. After voice of tangis alleviate and Lopi even also have rested, Lopi tell a story about situation in river of Gega. Silent Everybody, nod a head of full admiration listen story of Lopi. More when Lopi tell a story about friendly and beautiful pawnbroker daughter, kith of Lopi very interest. Few days later, Lopi request permission to father and his mother. Lopi will return again to house in River of Gega. Its Beginning of mother and father of Lopi don't give permission. But, Lopi always persuade so that they finally permission him. Lopi return to river of Gega accompanied by resident of village. Before plunging to sink, Lopi ask permission to all resident . Resident even also hail Lopi. Lopi then plunge to dive and disappear into water. Father and mother of Lopi weep. Sun sink and night even also arrive. Resident return to each house. Quotation from: Story of Region People East Nusa Tenggara



TRANSLATE INDONESIA “DANAU LOPI” Pada zaman dahulu didekat sungai Gega ada sebuah kampung. Pekerjaan sehari-hari penduduk kampung itu adalah berkebun. Suatu saat kampung mereka dilamda musim kemarau yang panjang. Sungai-sungai yang kering dan kebun yang semula subur berubah menjadi tandus. Akhirnya, mereka tidak bisa berkebun, kecuali bermain dan tidur saja. Di kampung itu ada seoarang pemudaa bernama Lopi. Suatu hari ia mengajak kawan-kawannya mencari udang di Sungai Gega. Mereka pun menyetujui bahkan orang-orang tua juga mau ikut pergi mencari udang bersama mereka. Maka, dini hari Lopi dan rombongannya pergi menuju Sungai Gega. Sesampainya di sana, Lopi membagi tugas. Ada yang membendung, mengeringkan air dan ada yang mencari udang. Hasilnya, hari itu mereka memperoleh udang yang sangat banyak. Kawan-kawan Lopi gembira. Mereka berteriak kegirangan sambil menyebut-nyebut nama Lopi, “Lopi …, Lopi …, Lopi!” Hari telah sore. Kawan-kawan Lopi berkemas-kemas hendak pulang. Namun, Lopi justru prig ke tengah Sugai Gega. Ia duduk di atas batu lalu memancing. Tiba-tiba, mata pancingya tersangkut. Lopi lalu menyelam hingga sampai di bubungan rumah yang ada di dalam sungai itu. Suara gemuruh terdengar oleh pemilik rumah di dalam sungai itu. Kemudian, pemilik rumah menyuruh anak perempuannya untuk melihat ke atas bubungan. Ternyata, di atas bubungan ada seorang pemuda sedang duduk. Pemilik rumah lalu menyuruh Lopi sin kemudian berduyun-duyun datang ke sungai. Bapak dan ibu Lopi berlari sambil menangis meraung-raung. Sore itu, tepi Sungai Gega ramai oleh suara jerit tangis. Karena Lopi tidak kunjung muncul, para penduduk akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Seusai makan Lopi minta izin pulang kepada pemilik rumah. Lopi melangkah keluar dengan diantar oleh anak perempuan pemilik rumah itu. Tidak lama kemudian, Lopi muncul di permukaan sungai. Lopi sangat terkejut karena kawan-kawannya telah pergi. Lopi pulang ke rumah. Setiba di rumah, penduduk kampung gempar karena Lopi yang mereka anggap telah meninggal, ternyata masih hidup. Bapak dan ibu Lopi memeluk dan menciumi Lopi sambil menangis. Demikian pula kawan-kawannya, secara bergantian menciumi Lopi. Setelah suara tangis reda dan Lopi pun telah beristirahat, Lopi bercerita tentang keadaan di dalam sungai Gega. Semua orang diam, mengangguk-angguk penuh kekaguman mendengarkan cerita Lopi. Lebih-lebih ketika Lopi bercerita tentang anak perempuan pemilik rumah yang cantik dan ramah, kawan-kawan Lopi sangat tertarik. Beberapa hari kemudian, Lopi meminta izin kepada bapak dan ibunya. Lopi hendak kembali kembali ke rumah di dalam Sungai Gega. Mulanya bapak dan ibu Lopi tidak mengizinkan. Namun, Lopi selalu membujuk sehingga mereka akhirnya mengizinkannya. Lopi kembali ke sungai Gega dengan diiringi penduduk kampung. Sebelum terjun tenggelam, Lopi berpamitan kepada seluruh penduduk . penduduk pun menyalami Lopi. Lopi kemudian terjun menyelam dan menghilang ke dalam air. Bapak dan ibu Lopi menangis. Matahari tenggelam dan malam pun tiba. Penduduk kembali ke rumah dan tinggal di rumahnya. Kawan-kawan Lopi berteriak ketakutan karena Lopi tidak kunjung muncul. Beberapa kawannya berlari ke kampung untuk memberi tahu bahwa Lopi tenggelam. Penduduk kampung masing-masing.
Dikutip dari: Certa Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur

No comments: