Tuesday, 3 February 2009

Cindelaras

Cindelaras Cindelaras

September 3, 2008 pada 11:34 am ( Cerita Rakyat )

Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala.One upon time, Raden Putra is the king of the Kingdom of Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. He accompanied the consort of a good heart and a beautiful concubine chic. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. However, the mistress of King Raden Putra have envy and spite of the empress. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. It was a bad plan to the empress. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. "It should, I am becoming empress. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya. I must make efforts to remove empress, "pikirnya.

Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Mightiness concubine, a physician in cahoots with the palace. Ia berpura-pura sakit parah. He feign illness worse. Tabib istana segera dipanggil. Physician palace immediately called. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. The physician said that there was someone who put poison in the drink master daughter. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. "He is not another empress of itself," said the physician. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Mightiness to be angry to hear an explanation physician palace. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan. He was immediately ordered to remove patihnya consort to the forest.

Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. The governor immediately bring the current empress to contain the wilderness. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. But, the governor is wise that does not want to kill him. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. Apparently the governor already know the evil intention of concubine. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih. "Mr daughter not to worry, the servant will report to the master of that servant girls are killed," said the governor. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. To trick the king, the governor pedangnya with the stain of blood coursing ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri. King menganggung satisfied when the governor when he is reported killed empress.

Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. After several months in the forest, the child was born empress. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Baby diberinya the name Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Cindelaras grow into a child who is intelligent and personable. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Since he was already are small animals with the forest. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. One day, while it is fun to play, a throw in a hawk eggs. “Hmm, rajawali itu baik sekali. "Hmm, that hawk excellent. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. He deliberately gives the egg to me. "After 3 weeks, the eggs hatch. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Cindelaras keep children with ayamnya diligent. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Chickling it grow into a cock is good and strong. Tapi ada satu keanehan. But there is a rarity. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! Beep crowing rooster is truly incredible! “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…” "... Kukuruyuk Tuanku Cindelaras, her house in the middle of jungle, the roof of coconut leaves, his father, Raden Putra ..."

Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Cindelaras very astonished to hear crowing ayamnya and his mother on the show immediately. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Then, the mother told Cindelaras origin until they are in the forest. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Ibundanya hear stories, Cindelaras determined to reveal to the palace and the mistress of crime. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Once allow ibundanya, Cindelaras go to the palace accompanied by the chicken jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. When traveling there are some people who fight chickens. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. Cindelaras then called by the penyabung chicken. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. "Come on, if brave, adulah chicken jantanmu with ayamku," tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. "Okay," answered Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. When diadu, the rooster Cindelaras with a brave fight and in a short time, he can overcome lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. After several diadu, chicken Cindelaras not invincible. Ayamnya benar-benar tangguh. Ayamnya really strong.

Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. News about the severity chicken Cindelaras spread quickly. Raden Putra pun mendengar berita itu. Raden Putra also heard the news. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. Then, Raden Putra told hulubalangnya to invite Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. "Servant to the Royal Highness," said Cindelaras with polite. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. "This son was intelligent and personable, he is not likely the descendants of proletariat," think of. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras. Chicken with chicken Cindelaras diadu Raden Putra with one condition, if the chicken Cindelaras less he is willing dipancung his head, but if ayamnya win half the property to be owned by Raden Putra Cindelaras.

Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Two chickens that fight with the brave. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. But in a short period of time, chicken Cindelaras successfully conquered the chicken king. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. The spectators cheer sorai mengelu hail Cindelaras and ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. "Okay I confess defeat. Aku akan menepati janjiku. I will fulfill janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. But, what you actually, young people? "Ask Mightiness Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Cindelaras immediately imply something like bend in the ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. Not long ayamnya soon ring. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. "... Kukuruyuk Tuanku Cindelaras, her house in the middle of jungle, the roof of coconut leaves, his father, Raden Putra ...," the rooster crow repeated. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. Raden Putra surprise to hear Cindelaras chickens crowing. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan. "Is it?" Ask of wonderment. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.” "True Majesty, the name Cindelaras servants, the mother is the queen consort of slaves."

Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. At the same time, the governor and to the immediate recount of all the events that actually have occurred in the empress. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. "I have made a mistake," said the son of Raden. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. "I will provide that kind of punishment selirku," more of the wrath. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Then, mistress Raden Putra was to dispose of in the forest. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Raden Putra immediately embrace his son and apologize for any error After that, the district chief Raden Putra and empress meet soon to forest .. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Finally Raden Putra, empress and Cindelaras can come together again. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. After Raden Putra died Cindelaras replacing his father's position. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana. He ruled his country with a fair and prudent.

Daniel Dadang Ch / 36 / XII IPA 3

No comments: