Thursday, 5 February 2009

Lake Toba

Once a fisherman named Batara Guru Sahala lived in Batakland. One day, he caught a fish. To his surprise, he found that the fish could talk. It begged Sahala to set free. Sahala did accordingly.
As soon as the fish was free, it changed into a woman. She was so beautiful that the fisherman fell in love with her. The woman agreed to marry Sahala. However, she told him that he must never fish. Sahala promised her that he would not tell anyone about it.
They were happily married, and had two daughters. Every morning Sahala went out fishing. His daughters would bring him his lunch. One day, however instead of bringing the food to their father, the girls ate it. When Sahala learnt what they had done with his meal, he got very angry. He shouted at them, saying, ”You behaved exactly like the daughters of a fish”.
The girls did not know what their father meant. They went home and asked their mother about it. When they told what he said she was very annoyed. Although Sahala apologized to her later, she would not forgive him for breaking his promise.
Then the earth began to tremble, and volcanoes started to erupt. The earth cracked to form a big hole. People said this hole become Lake Toba.


Danau Toba

Suatu ketika seorang nelayan yang bernama Batara Guru Sahala yang tinggal di Batakland. Suatu hari, ia menangkap seekor ikan. Dia terkejut, dia menemukan ikan yang dapat berbicara. Ikan itu memohon kepada Sahala untuk dibebaskan. Sahala menurutinya.
Dengan segera ikan itu bebas, ikan itu berubah menjadi seorang wanita. Dia sangat cantik hingga membuat nelayan itu jatuh cinta kepadanya. Wanita itu setuju menikahi Sahala. Tetapi, dia berkata kepadanya bahwa dia tidak boleh berkata bahwa dia adalah ikan. Sahala berjanji kepadanya bahwa dia tidak akan berkata kepada siapapun tentang itu.
Mereka menikah dengan bahagia, dan mempunyai dua anak perempuan. Setiap pagi Sahala pergi memancing. Anak-anak perempuannya membawaknnya makan siang. Suatu hari, meskipun membawakan makanan kepada ayah mereka, gadis-gadis itu memakannya. Ketika Sahala mengetahui apa yang telah mereka lakukan dengan makanannya, dia sangat marah. Dia berteriak kepada mereka “Kamu berkelakuan persis seperti anak perempuan seekor ikan”.
Gadis-gadis itu tidak tahu apa yang ayah mereka maksud. Mereka pulang ke rumah dan bertanya kepada ibu mereka tentang itu. Ketika mereka menceritakan apa yang ayah mereka katakan dia sangat marah. Walaupun kemudian Sahala minta maaf kepadanya, dia tidak memaafkannya karena melanggar janjinya.
Kemudian bumi mulai bergetar, dan gunung api mulai meletus. Bumi pecah membentuk sebuah lubang besar. Orang-orang berkata lubang ini menjadi Danau Toba.

Nama : Fitriana Cahyani
Kelas / No : XII IPA 4 / 10

No comments: