Sunday, 9 August 2009
Saturday, 30 May 2009
"Roro Anteng and Joko Seger" by:Suranto/11/XII IPA1
Hundreds years ago, during the region of the last king of Majapahit, Brawijaya one of the King’s wife gave birth to a girl who was named Roro Anteng. Later this young princes married Joko Seger who came from a Brahman caste. Because of unfortunately situation the couple was forced to leave the kingdom. They settled down in the mountain area. The ruled the area and named it Tengger, which derived from the couple’s names Roro Anteng and Joko Seger.
After several years the region flourished in prosperity, but Roro Anteng and Joko Seger were unhappy because they did not have a child. Frustrated, they climbed the top of the mountain and prayed night and day that the Gods would listen. The prayer was heard and Bathara Bromo promised them many children. However the couple had to promise that would sacrifice their youngest hold in return.
Roro Anteng gave birth to child then another and another. In the end they had 25 children. Soon it was for them to sacrifice the youngest child, Kesuma. But the parent just could not do it. They tried to hide the child, but an eruption happened and Kesuma fell into the crater. There was silence before they heard a voice: “I have to be scarified so that you will all stay alive. From now on you should arrange an annual offering ceremony on the 14’ h of Kesodo (the twelfth month of Tenggerises calender”. It was Kesumas voice.
Kesuma’s brothers and sisters held the offering ceremony ever year. Invite ad of a human being, these people collected fruit, vegetables, rice, and meat to be offered to the Gods. And this has been done generation after generation until to day.
Suranto
11/XII IPA 1
Roro Anteng dan Joko Seger
Seratus tahun yang lalu, selama pemerintahan raja terakhir Majapahit, Brawijaya salah satu raja Majapahit istrinya melahirkan seorang anak perempuan yang bernama Roro Anteng. Kemudian putri muda ini menikah dengan Joko seger, seorang yang berasal dari Kota Brahmana. Karena kekacauan keadaan memaksa pasangan suami istri itu meninggalkan kerajaan. Mereka berlindung di bawah lereng gunung. Sesuai peraturan daerah itu dinamakan Tengger, yang nama singkatan dari nama suami istri Roro Anteng dan Joko Seger.
Sesudah beberapa tahun, pemerintahannya berkembang dan mencapai kemakmuran, tetapi Roro Anteng dan Joko Seger tidak merasa senang karena mereka tidak mempunyai seorang anak. Kecewa dengan hal itu, mereka mendaki puncak gunung dan bersembahyang malam hari dan hari itu dewa mendengarnya. Penyembah mendengarkan dan Bathara Bromo menjanjikan banyak anak kepada mereka. Namun, suami istri itu harus berjanji akan mengorbankan anak paling muda untuk dikembalikan.
Roro Anteng melahirkan seorang anak kemudian yang lain dan lainnya. Akhirnya mereka mempunyai anak sebanyak 25 orang. Selanjutnya salah satu dari mereka dikorbankan yang anak terakhir, Kesuma. Tetapi orang tuannya tidak akan melakukannya. Mereka mencoba untuk menyembunyikan anak itu, tetapi sebuah letusan terjadi dan Kesuma jatuh ke dalam kawah. Disini terasa sunyi sebelumnya mereka mendengar sebuah suara:”Saya akan dikorbankan “, maka perayaan itu kamu akan hidup, selamanya”. Dari sekarang padimu akan mengubah sebuah upacara pada ke-14 dari Kesodo (ke-12 bulan dari kalender Tengger) itu suara Kesuma
Saudara laki-laki dan perempuan Kesuma mengadakan perayaan upacara setiap tahun. Sebagai penganti dari seseorang manusia yakni orang-orang ini mengumpulkan buah, sayuran, beras, dan daging untuk disembahkan kepada dewa-dewi, Dan ini berlangsung dari turun temurun sampai hari ini.
Suranto
11/XII IPA 1
Tuesday, 31 March 2009
Legenda Danau Toba / The Legend of Toba Lake
spkr.gif (282 bytes) dazzled by beauty, the young farmer's daughter to the request to be his wife. Applications are accepted with the condition that the youth will not be told usulnya home-coming from the farm ikan.Pemuda the menyanggupi these requirements. After a year, the pair are husband and wife dikarunia a son. He has a bad habit that is never satisfied. He was eating all the food they have.
spkr.gif (282 bytes) On the day a child is eating all the food from their parents. Youth is very jengkelnya said: "basic child offspring of fish!" The statement is itself a secret from their isterinya.Dengan such promise has been infringed.
spkr.gif (282 bytes) wife and children melt unseen.In the land of their former footing menyemburlah springs. Water that flows from the springs is the longer the greater. And become a lake that is very knowledgeable. The lake is now called Lake Toba
(Freely adapted from Ny. SDB Aman, "How Lake Toba Came into Existence," Folk Tales From Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1976, pp. 43-48).
Legenda Danau Toba
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara pulau Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Syahdan, pemuda itu hidup dari bertani dan memancing ikan. Pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang sangat indah. Warnanya kuning keemasan. Begitu dipegangnya, ikan tersebut berubah menjadi seorang putri jelita. Putri itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar suatu larangan. Ia akan berubah menjadi sejenis mahluk yang pertama menyentuhnya. Oleh karena yang menyentuhnya manusia, maka ia berubah menjadi seorang putri.
spkr.gif (282 bytes) Terpesona oleh kecantikannya, maka pemuda tani tersebut meminta sang putri untuk menjadi isterinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat bahwa pemuda itu tidak akan menceritakan asal-usulnya yang berasal dari ikan.Pemuda tani itu menyanggupi syarat tersebut. Setelah setahun, pasangan suami istri tersebut dikarunia seorang anak laki-laki. Ia mempunyai kebiasaan buruk yaitu tidak pernah kenyang. Ia makan semua makanan yang ada.
spkr.gif (282 bytes) Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Pemuda itu sangat jengkelnya berkata: "dasar anak keturunan ikan!"Pernyataan itu dengan sendirinya membuka rahasia dari isterinya.Dengan demikian janji mereka telah dilanggar.
spkr.gif (282 bytes) Istri dan anaknya menghilang secara gaib. Ditanah bekas pijakan mereka menyemburlah mata air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin lama makin besar. Dan menjadi sebuah danau yang sangat luas. Danau itu kini bernama Danau Toba
(Diadaptasi bebas dari Ny. S.D.B. Aman,"How Lake Toba Came into Existence," Folk Tales From Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1976, hal. 43-48).
Imam Dwi Pramono / 9 / XII IPA 1
Saturday, 21 March 2009
Wednesday, 11 March 2009
Saturday, 7 March 2009
Sunday, 1 March 2009
The Princess and the Pea
The Princess and the Pea
Once upon a time there was a prince, he wanted to get himself a Princess, but she had to be a real Princess. So he traveled all over the world to find one, but in every case something was matter. There were lost a princesses, but he could never quite make out whether they, were real or not. So he came back home feeling very unhappy.
One evening a terrible storm came. Lightning flashed, thunder rolled, and the rain poured down in torrents – it was very simply awful! Suddenly there was a knock at the city gate, and the old king went out to answer it.
There was a princess standing outside, but what a sight the rain and the bad weather had mad of her! The water streaming down her hair and her clothes, and yet she said she was a real princess.
“It won’t take a long to find that out,” thought the old queen. Without saying anything, she went into the bed chamber, took off all the bedclothes, and places one pea on the bottom boards of the bed. Then she took twenty mattresses and put them on top of the pea, and after that she put twenty feather-pillow on top of the mattresses.
That was where the princess was to spend the night.
In the morning they asked her how she had slept. “Oh dreadfully!” said the Princess. “I hardly slept a wink all night. Whatever could have been in the bed? I was lying on something so hard that I’m black and blue all over.”
“so of course they could see that she was a real princess, since she had felt the pea through the twenty mattresses and the twenty feather-pillows. No one but a real princess could have such tender skin as that.
So the prince took her for his wife, and they live happily ever after.
TERJEMAHAN
Putri dan Kacang Kapri
Suatu ketika hiduplah seorang pangeran, dia sedang mencari seorang putri untuk dirinya, tapi putri yang sebenarnya. Jadi dia pergi menjelajahi dunia untuk menemukannya, tapi di suatu tempat dia menemukan lebih. Disana terdapat banyak putri, tetapi pangeran tidak pernah dapat membuat putri sungguh-sungguh keluar apakah mereka putri sesungguhnya atau tidak. Jadi, dia pulang dengan perasaan tidak senang.
Suatu ketika badai dasyat datang. Kilat, gemuruh petir dan hujan lebat turun di aliran-aliran deras- ini sangat menakutkan! Tiba-tiba terdengar ketukan pintu di gerbang kota, dan si raja tua pergi untuk melihatnya.
Disana ada seorang putri yang berdiri di luar, tetapi dia terlihat buruk saat hujan dan cuaca buruk! Air mengalir dari rambut dan bajunya, dan dia mengatakan bahwa dialah putri sesungguhnya.
“Itu tidak akan lama untuk mencari tahu,” pikir ratu tua. Tanpa mengatakan apapun, putri itu langsung menuju kamar tidur, mengambil semua piyama, dan meletakkan satu kacang kapri di bawah tempat tidur. Kemudian dia mengambil 20 tempat tidur dan meletakkan piyama-piyama itu di atas kacang kapri, dan setelah itu dia meletakkan 20bantal bulu di atas kasu-kasur.
Itu yang dilakukan putri sepanjang malam.
Suatu pagi mereka bertanya pada putri bagaimana dia tidur. “Oh menakutkan!” kata sang putri. “Aku berusaha keras tidur sejenak sepanjang malam. Terserah apapun yang dapat terjadi di tempat tidur? Aku berbaring di suatu benda yang sangat keras bahwa aku hitam dan biru semuanya.”
Jadi dengan yakin mereka dapat melihat bahwa dialah putri yang sesungguhnya, sejak dia merasakan kacang kapri ingin 20 kasur dan 20 bantal bulu. Tak satupun tapi putri sejati dapat memiliki berbagai penawaran kulit seperti itu.
Jadi pangeran melamarnya untuk menjadikannya istri dan mereka hidup bahagia selamanya.
NUR CHASANAH
XII IPA 1
34
Tuesday, 24 February 2009
MALIN KUNDANG
But, Malin Kundang wasn’t satisfied with such life. He wanted to be rich. He didn’t want to say with his mother in poverty all his life. Working in a city and being rich was his obsessions. He told about it to his mother and she agreed. She gave him a wise message. It was “Be a religious man, don’t be boast and don’t forget the family”.
Many year later, he lived in city. He was very rich then. But he was very boast of himself. He never sent his mother a letter or money. He never visited her as well. He forget his fast.
One day, Malin Kundang traded back from other island bringing his new ship. It was very big and expensive. A lot of people gathered in the harbour. His mother was among the crowded. She was very cheerfull knowing that her son come back. But Malin Kundang did not respect her. He refused and said “I don’t have such a poor mother”. Malin Kundang’s mother was very sad to hear that. She didn’t image how it could happen. She was very disappointed.
Malin Kundang entered the ship leaving his mother at the harbour. He intered to travel again with his new ship. But, suddenly the sky was dark and it rained heavily. Heavy storm started to attack the ship. Malin Kundang was very upset, but he could not do anything. He was downed with his ship. He could not swim. He couldn’t enjoy his live anymore.
Dahulu, ada seorang ibu yang tinggal di sebuah desa di Sumatra. Dia tinggal bersama putranya, Malin Kundang. Suaminya sudah meninggal. Walaupun dia sangat lemah, dia hidup dengan gembira sebab dia adalah seorang ibu yang religius.
Tetapi, Malin Kundang tidak puas dengan hidup seperti itu. Ia ingin menjadi kaya. Ia tidak ingin mengatakan dengan ibunya di dalam kemlaratan hidupnya. Bekerja di suatu kota besar dan menjadi kaya adalah obsesinya. Ia bercerita tentang hal tersebut kepada ibunya dan ibunya menyetujui. Dia memberi pesan yang bijaksana . Yakni " Jadilah seorang laki-laki religius, jangan membual / menyombongkan diri dan jangan melupakan keluarga".
Bertahun-tahun kemudian, ia hidup di kota besar. Ia menjadi sangat kaya kemudian kemudian. Tetapi ia menjadi sangat sombong akan dirinya sendiri. Ia tidak pernah mengirimi ibunya uang atau surat. Ia tidak pernah mengunjunginya juga. Ia melupakannya begitu cepat.
Suatu hari, Malin Kundang kembali dari pulau lain membawa kapal barunya. kapal yang sangat besar dan mahal. Banyak orang-orang berkumpul di pelabuhan. Ibunya berada di antara keramaian itu. Dia sangat sukacita mengetahui putranya kembali. Tetapi Malin Kundang tidak menghormatinya. Ia menolak dan berkata " Aku tidak mempunyai ibu lemah/miskin seperti itu". Ibu Malin Kundang menjadi sangat sedih mendengarnya. Dia tidak membayangkan bagaimana itu bisa terjadi. Dia menjadi sangat kecewa.
Malin Kundang masuk ke kapal meninggalkan ibunya di pelabuhan itu. Ia menguburkan untuk bepergian lagi dengan kapal barunya. Tetapi, tiba-tiba langit menjadi gelap dan turun hujan lebat. Badai berat/lebat mulai menyerang kapal itu. Malin Kundang menjadi sangat terganggu, tetapi ia tidak bisa melakukan apapun. Ia tenggelam bersama kapalnya. Ia tidak bisa berenang. Ia tidak bisa menikmati hidupnya lagi.
IRMA FEBRI RD
XII IPA 1
18
PUTRI ANGSA
*_Swan Princess_*
King William, father of Princess Odette, and Queen Uberta, mother of Prince Derek, conspire to matchmake their two offspring in the hopes of bringing their kingdoms together. As children and adolescents, Derek and Odette cannot stand each other, but when they meet as adults, they see each other in a different light and fall in love. When Derek announces that they may plan the wedding, Odette stalls. She asks Derek what else he sees in her besides her beauty, to which Derek responds: "What else is there?" Odette is disappointed and the wedding is called off.
Odette and William leave Uberta's castle, but during their journey home they are attacked by Rothbart, an enchanter whom King William had banished years before. King William's Captain manages to make it to Uberta's castle, telling him they were attacked by a "Great Animal". When Derek rides out to the site of the attack, he only finds King William, who says "It's not what it seems" before dying. The people of the kingdom believe that Odette is dead, except Derek, who vows to find her. To this end, he constantly practices his archery skills with his friend, Bromley.
In truth, Rothbart has cast a spell on Odette, keeping her captive at a lake in the woods. Although she is technically free to leave the grounds whenever she likes, as soon as moonlight leaves the lake, she transforms into a swan. In order to become human again, Odette has to be on the lake itself, and moonlight has to touch her wings. Rothbart explains that he wants to legally take over William's kingdom by marrying Odette. Every night Rothbart visits her to ask her to marry him, and every night she says no. While staying at the lake, Odette befriends three animals: Jean-Bob a French frog that thinks he's a prince, Speed the turtle, and Puffin the puffin. Odette believes that Derek is looking for her, just as Derek believes that he will one day find her.
Working together with her animal friends, Odette manages to lure Derek to the lake, where she transforms in front of him. She explains that the spell can only be broken by a "vow of everlasting love", which Derek must "prove to the world". Derek asks that Odette attend the ball that is being held at his castle the following night, so that he may make the vow before of all the guests. After Derek leaves, Rothbart arrives and reveals that he has heard their entire plan. He magically transforms his sidekick, the Hag, into a replica of Odette, so that she may attend the ball in Odette's stead, explaining that if Derek makes the vow to the wrong girl, Odette will die. Rothbart locks Odette in the watery dungeon of his castle.
At the ball, numerous princesses are introduced to Derek. Odette manages to escape the dungeon, but she arrives at the ball too late and witnesses Derek making his vow to the Hag. When Derek realises his mistake, he follows Odette back to the lake, where she transforms back into human form, but is slowly dying. Rothbart reveals himself and transforms into the Great Animal. A fight ensues between him and Derek, and is ended when Derek fires an arrow into the Great Animal's heart. Derek tells Odette he loves her, for reasons beyond her beauty, and she recovers. The pair are married in a royal wedding, with the entire kingdom rejoicing.
*_Putri Angsa_*
Raja William (ayah Putri Odette) dan Ratu Uberta (ibu Pangeran Derek), berencana menjodohkan kedua anak mereka dan berharap membangun kerajaan bersama. Saat masih anak-anak dan remaja, Derek dan Odette tidak dapat berdiri satu sama lain (bersatu), tetapi ketika mereka bertemu saat dewasa, mereka melihat satu sama lain ada pancaran yang berbada dan merekapun jatuh cinta. Ketika Derek mengumumkan bahwa mereka merencanakan pernikahan, Odette terkejut. Dia bertanya pada Derek bahwa apalagi yang Derek liat dalam dirinya selain kecantikannya. Derek menjawab: "Apa lagi yang ada?" Odette kecewa dan pernikahan dibatalkan.
Odette dan Raja William meninggalkan istana milik Ratu Uberta , namun saat perjalanan pulang mereka diserang oleh Rothbart, seorang ahli sihir yang dahulu pernah Raja William kalahkan. Kapten Raja William membawa berita tersebut ke Istana Ratu Uberta, ia mengatakan mereka diserang oleh seekor "hewan yang besar". Ketika Derek sampai di daerah penyerangan, dia hanya menemukan Raja William, dan mengatakan ""ini bukan seperti yang ku lihat" sebelum mati. Orang-orang percaya bahwa Odette telah meninggal, kecuali Derek, Derek bersumpah akan akan mencari Putri Odette. Untuk tujuan ini, dia terus berlatih keterampilan panahan dengan teman, Bromley.
Dalam kenyataannya, Rothbart telah melemparkan sebuah mantera pada Odette, Odette tetap sebagai tahanannya di danau di dalam hutan. Meskipun secara teknis Odette bebas untuk meninggalkan pekarangan setiap kali dia suka, secepat sinar bulan dia berubah bentuk menjadi angsa. Untuk menjadi manusia lagi, Odette harus di danau dan sinar bulan harus menyentuh sayapnya. Rothbart menjelaskan bahwa ia ingin mengambil alih hukum kerajaan William dengan menikahi Odette. Setiap malam Rothbart mengunjungi Odette meminta agar ia mau menikah dengannya dan setiap malam ia mengatakan tidak. Meskipun tinggal di danau, Odette bersahabat dengan tiga binatang: Jean-Bob, Katak Prancis yang berpikir bahwa ia adalah raja, speed si kura-kura, dan Puffin. Odette percaya bahwa Derek mencarinya, begitu pula Derek, ia percaya bahwa suatu hari akan menemukan Odette.
Bekerja sama dengan teman-teman hewannya, Odette menarik perhatian Derek ke danau, di mana ia berubah bentuk di depannya. Dia menjelaskan bahwa mantera hanya dapat rusak oleh seorang "sumpah cinta yang abadi", dan Derek harus "membuktikan kepada dunia". Derek meminta agar Odette hadir Odette ke pesta dansa yang sedang berlangsung di istana besok malam, sehingga ia dapat mengatakan sumpah di depan semua tamu. Setelah Derek pergi, Rothbart datang dan menyatakan bahwa ia telah mendengar seluruh rencana mereka. Dengan dia merubah dirinya, yang buruk rupa, menjadi replika Odette, sehingga ia hadirdi pesta dansa., ia menjelaskan bahwa jika Derek menjadikan sumpah kepada gadis yang salah , Odette akan mati. Rothbart mengunci Odette di penjara gelap bawah tanah.
Di pesta dansa, banyak putri diperkenalkan pada Derek. Odette mencari cara untuk melepaskan diri dari penjara gelap bawah tanah, tetapi ia terlambat tiba di pesta dansa dan menyaksikan Derek membuat sumpahnya kepada si buruk rupa. Ketika Derek menyadari kesalahannya, ia mengikuti Odette kembali ke danau, dimana Odette berubah bentuk kembali ke dalam bentuk manusia, namun perlahan-lahan Odette sekarat. Rothbart merubah dirinya menjadi hewan yang besar. Sebuah pertarungan terjadi antara Rothbart dan Derek, dan berakhir ketika Derek melepaskan sebuah panah ke hati hewan yang besar. Derek memberitahu kepada Odette bahwa ia mencintainya, dengan alas an melebihi kecantikannya, dan Odette terbebas dari kutukan itu. Keduanya menikah dalam pernikahan kerajaan, dengan seluruh kerajaan bersukacita
XII IPA 1
30
IVAN DAN BURUNG API
Ivan Dan Burung Api
Pada zaman dahulu, di sebuah desa di Rusia, hiduplah seorang anak laki-laki yang berani dan baik hati. Ia bernama Ivan. Ivan tinggal bersama ayah dan dua orang kakaknya yang hidup dari hasil membuat tepung gandum. Pada suatu pagi, ketika Ivan dan keluarganya pergi ke ladang gandum, dilihatnya gandum mereka berantakan terinjak-injak. “Siapa yang melakukan ini?” “Mulai malam ini, kalian berjaga-jaga, kita tangkap penjahat itu!” Malam itu, ketika kedua kakak Ivan pergi ke ladang gandum, angin bertiup dengan kencangnya, seperti akan datang badai.
Kedua kakak Ivan ketakutan, akhirnya mereka tertidur di atas rumput-rumput kering. Ketika terbangun keesokan paginya, ladang mereka sudah porak-poranda, bekas injakan terlihat di mana-mana. Namun, di rumah keduanya berbohong kepada ayahnya. “Semalaman kami berusaha tidak tidur.” “Berkat kami, ladang kita selamat.” “Bagus. Malam ini giliran Ivan yang berjaga. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh!”
Ketika Ivan tiba di ladang, ternyata tanaman gandumnya sudah porak-poranda. “Apakah kakak berbohong kepada ayah ?” “Baiklah, aku akan mencoba menangkap si penjahat itu.” Ketika sedang berjaga, terdengar suara ringkikan dari langit. Ternyata itu suara seekor kuda putih sedang terbang. Ivan merenggut bulu tengkuk kuda yang berwarna emas itu, kemudian menunggangi punggung sang kuda. Kuda tersebut mengamuk karena terkejut. Ia berusaha menjatuhkan Ivan dari punggungnya. “Aku tidak akan menyerah!” tekad Ivan. Kuda itu terbang semakin tinggi, melompat-lompat semalaman. Tetapi, ia tidak bisa menjatuhkan Ivan. “Ivan, maafkan aku.” “Sebagai permintaan maaf, aku akan memberikan tiga ekor anakku.” “Kamu boleh menjual dua ekor kuda yang putih, tapi anak kuda yang masih kecil tidak boleh dijual. Anak kuda itu adalah kuda keberuntungan yang dapat mengabulkan permintaanmu.”
Kemudian Ivan melepaskan cengkeraman tangannya. Tak lama kemudian, lahirlah tiga ekor anak kuda seperti yang telah dijanjikan sang kuda. Dua ekor begitu gagah dengan bulu tengkuknya yang berwarna keemasan, tetapi yang seekor lagi tubuhnya seperti seekor keledai yang kecil. Setelah menceritakan kejadian yang dialami Ivan kepada ayah dan kedua kakaknya, Ivan berangkat ke
Pada suatu malam yang gelap gulita, dari kejauhan terlihat cahaya berwarna merah menyala. “Itu pasti pencuri! Pergilah kamu ke
Setibanya di Ibukota, kuda gagah milik Ivan menjadi barang dagangan yang menarik perhatian semua orang. Baginda Raja pun datang untuk melihatnya. Beliau begitu mengagumi kuda tersebut. “Ini benar-benar hebat. Aku sangat menyukainya.” Baginda Raja membeli kuda itu, dan membayarnya dengan uang emas yang banyak. Tetapi, ketika hendak dinaiki pengawal, kedua ekor kuda itu mengamuk. Ivan mengambil tali kekang kuda, kemudian menenangkannya dengan lemah lembut. “Ssst, tenang…” Raja tertarik dengan keahlian Ivan dan mengangkat Ivan menjadi pengurus kuda, dan memecat pengurus kuda yang lama. Kejadian itu membuat pengurus kuda yang lama merasa iri.
Pada suatu malam, ia mengganti air dan makanan untuk kuda Ivan dengan barang yang sudah busuk, untuk membalas dendamnya pada Ivan. Ivan menyadari hal itu, lalu ia mengeluarkan bulu burung api, dan merabanya. Dalam sekejap, makanan dan air busuk itu berubah menjadi segar. Melihat kejadian itu, si Pengurus kuda lama berguman, “Ternyata ia menggunakan sihir.” Ia bergegas ke istana. “Baginda, Ivan menyembunyikan burung api. Buktinya, ia membawa bulu burung itu.” Kemudian Baginda Raja berkata kepada Ivan, “Bawa burung api itu ke sini!” “Baginda, hamba tidak memiliki burung api. Hamba hanya memiliki bulunya!” “Jangan bohong!” “Kalau kamu tidak membawakannya dalam tiga hari, aku akan memberi hukuman cambuk sebanyak seratus kali!”
Ivan pulang ke kandang kuda sambil menangis. Si Kuda kecil berkata, “Aku sudah memperingatkanmu, supaya tidak memungut bulu burung api itu.” Tapi jangan takut, aku akan menangkapkan burung api untukmu. Sekarang tolong siapkan makanan.” Ivan dan Kuda kecil melakukan perjalanan yang sulit. Akhirnya mereka tiba di negeri yang tidak dikenal. Di tengah
Tiba-tiba dari kejauhan terlihat burung api terbang mendekat dan mulai memakan makanan itu. Cahaya terang dari bulunya membuat hari menjadi seperti siang. Ivan melompat dan menangkap burung api itu, lalu cepat-cepat memasukkannya ke dalam sebuah kantong, dan segera kembali ke istana. “Tuanku yang mulia, ini burung api yang Baginda minta.” Ivan mengeluarkan burung api dari kantong. Semua orang yang hadir melindungi matanya dengan tangan mereka karena silau oleh cahaya dari tubuh burung api. “Ivan kau berhasil melaksanakan tugasmu dengan baik!” Raja memberi emas dan permata kepada Ivan sebagai hadiah.
Pengurus kuda yang lama semakin iri hati. Dia menghadap raja dan berkata, “Baginda, diam-diam Ivan menyembunyikan Putri Bulan di sebuah kapal kecil.” Raja kembali memanggil Ivan dan berkata,”Bawalah Putri Bulan kepadaku dalam waktu tiga hari!” Ivan yang tidak mengenal Putri Bulan pulang ke kandang kuda dengan wajah yang sedih. Si Kuda kecil berkata dengan lemah lembut, “Aku akan mencarikan Putri Bulan untukmu.” Kemudian Ivan menyiapkan bekal untuk perjalanan. Mereka mengarungi beberapa lautan, dan tiba di sebuah pantai yang tidak dikenal.
Ivan segera mendirikan tenda, menjajarkan makanan, dan bersembunyi di balik tenda. Ketika hari menjelang pagi, muncullah sebuah perahu kecil dari balik kabut. Putri Bulan yang cantik jelita menghampiri meja yang telah disiapkan oleh Ivan. Ia mulai memainkan harpanya sambil menyantap makanan yang tersedia. Ivan berhasil menangkap Putri Bulan dan membawanya menghadap Baginda Raja. Melihat kecantikan Putri Bulan yang dibawa Ivan, Raja langsung melamarnya.
Kalau Anda ingin menikah denganku, tolong siapkan tiga buah periuk. Yang satu berisi air dingin, yang kedua berisi air panas, dan yang ketiga berisi air susu yang sudah masak.” “Kalau Baginda dapat melompati ketiga periuk itu, aku bersedia menjadi istri Baginda.” Maka, disiapkanlah tiga buah periuk. Namun baginda Raja merasa takut dan tidak mampu melompati ketiga periuk itu. Raja lalu memerintahkan Ivan untuk melompati ketiga periku itu sebagai ganti dirinya. Ivan melompati ketiga periuk itu dengan rasa khawatir. Tetapi, ajaib! Ivan berubah menjadi seorang pangeran yang tampan dan gagah. Raja yang melihat hal ini mengikuti jejak Ivan, namun ia terbakar dan akhirnya meninggal dunia. Kemudian Ivan menikah dengan Putri Bulan, dan hidup bahagia.
TRANSLATE
Ivan Bird And Fire
Long time ago, in a village in
The two brothers Ivan fears, they finally fall asleep on the grass, dry grass. When awakened next day the same morning, they already field perplexedly, former board visible everywhere. However, in both houses lie to his father. "We tried all night not sleeping." "Thanks to our field we survived." "Good. Night shift Ivan the guard. Do it seriously! "
When Ivan arrived at the farm, the wheat’s plant already perplexedly. "What a lie to the father's sister?" "Okay, I'll try to catch the criminals are." When are awake, heard a voice from heaven neigh. In fact it sounds a white horse are flying. Ivan hitch mane of gold, then ascend back the horse. Horses are surprised because the rage. He tried Ivan's throw back. "I will not give up!" Ivan determination. The horse fly high, jump around all night. However, he can not throw Ivan. "Ivan, I beg your pardon." "As an apology, I will give three tails son." "You can sell the two horses are white, but children are still small horse can not be sold. Foal is a horse that fortune can fulfill request. "
Ivan then release hand grip. Not long after, the child was born three tails like horses that have been promised to the horse. Two very stout tail with feathers nape a golden color, but that a body more like a small donkey. After the incident told to the experienced Ivan both father and brother, Ivan go to town to sell the horse. Both horses are stout ascend by the older brother Ivan, while a small horse ascend by Ivan.
On a night of darkness, light visible from a distance a red light. "It was definitely a thief! Go there to see it, Ivan! "Then Ivan also went towards the fire. In fact the light comes from the plumage of an drop. "Weird. There indumentum up like this. However, not hot or injure my hand. "" Ivan, if you take plumage that, bad things will happen. "Son of horse warned him attempt, but Ivan did not care, and insert it into the wool shirt pocket.
Arriving in the capital, stout horses owned by Ivan becomes a commodity that attract everyone. Majesty the King also came to view it. He is so the horse is. "This is really great. I really like it. "Majesty the King to buy the horse, and pay it with money that a lot of gold. However, when the guards would be climbed, the two horses that rage. Ivan took rein horse, and with gentle easeful him. "Ssst, quiet ..." interested in the expertise of King Ivan and take charge Ivan of the horse, and oust the management of the old horse. Gen. stableman that make the old feel jealous.
On a night, he change the water and food for the horses Ivan with goods which have decayed, his enimosity in reply to Ivan. Ivan realize it, and he deplume fire, and grapple. In a flash, rotten food and water was changed to fresh. See the incident, the Board suppress old horse, "but he uses magic." He was rushing to the palace. "Majesty, Ivan bird hide fire. Evidence, he brought the bird feathers. "Then the Majesty the King said to Ivan," Take it to the fire here! "" Majesty, the servant does not have a fire bird. Servants have only feather! "" Do not prevaricate! "" If you do not take it in three days, I will give you the whip as punishment one hundred times! "
Ivan returned to the stable while crying. Horses small said, "I already warn you, that does not get in the plumage of fire." But do not worry, I will fire catch for birds. Now I prepare food. "Ivan Horses and travel a little difficult. Finally they arrived in the country that is not known. In the middle pasture, there is a mountain of gold. They climb the mountain, and put the food brought in there, and hiding.
Suddenly from afar a bird seen flying near the fire and began eating the food. The feathers bright light of day makes a day like. Ivan jump and catch the bird of fire, and immediately put in a bag, and immediately returned to the palace. "My lord glorious, this bird of fire that request." Ivan remove birds from the pockets of fire. All the people present to protect the eyes with their hands because of strong light from the body by a bird of fire. "Ivan you successfully your task well!" King gave a gold and jewel as a gift to Ivan.
Stableman of the old grudge. Him to the king and said, "Majesty, the quiet daughter Month Ivan hide in a small boat." King again called Ivan and said, "Bring to me Month Princess within three days!" Ivan does not know which daughter to come home in stable with a sad face. Horses with small gentle said, "I will find Month Princess for you." Then Ivan prepare stock for travel. They were some of the sea, and arrived at a beach that is not known.
Ivan immediately establish a tent, make food, and hiding behind the tent. When the morning hours, arise a small boat from behind the clouds. Month Princess about a beautiful chic table that has been prepared by Ivan. He began to play his harpa eat while food is available. Ivan successfully capture Month Princess and bring to the Moon Majesty the King. See the beauty that brought Month Princess Ivan, King pop the question directly.
If you want to get married with you, please prepare three pot. Which contains a cold water, which both contain hot water, and the third contains the milk of water that has been cooked. "" If we can jump over a third of the pot, I am willing to be the wife of. "Then, three prepared pot. However Majesty the King was afraid and unable to skip the third pot. King ago ordered Ivan to skip the third my fairy instead of himself. Ivan skip third pot with the feeling of worry. But, magically! Ivan turned into a handsome prince and a stout. King saw this follow Ivan, but it burned and eventually died. Then Ivan married daughter Moon, and happy life.
NINA KARTIKA S.
XII IPA 1
33
Friday, 20 February 2009
Lutfiani YP_XII a 1 / 31
Folklore from East Java
Wednesday, 18 February 2009
Days of old, there is a kingdom in West Java. The country is led by a king. Prabu, that's the person called. He is the king of the good and wise. Not surprisingly, if the country is prosperous and peaceful. There are no hungry people in the country. All very exciting.
Unfortunately, Prabu and his wife do not have a child. That pair kingdom is very sad. Prabu advisers suggest, to raise their children. But Prabu and the Queen does not agree. "Make our children matrix is better than the foster child," they respond. Children that grow into adults, the most high. Therefore, he called with the name of Kebo Iwa, which means uncle buffalo. Ratu often wistful and crying. Prabu also participate sad to see his wife .. Prabu Then went to the forest to be imprisoned.
There are Prabu continue to pray, so that was a child. Several months later, their desire realized. The queen was pregnant start. All the people in the kingdom was ecstatic. They overwhelm the palace with the prize. Nine months later, the Queen birth to a daughter. Residents also return the country to send a small daughter is a variety of prizes. The baby grows into a child's funny. A dozen years later, he has become a beautiful teenager. Kebo Iwa was completely great. Reach feet very wide, so that he can travel faster. If he wanted to drink, stay Kebo Iwa’s finger thrust to the ground. So small that there were well out of water. Prabu and Queen dote daughter. Their daughter to give him any wish. But that makes it a spoiled girl. If it desires not met, the girls will be angry. He often said, even coarse. However, parents and people in the kingdom loved her. Day pass, daughter grow into any girls most beautiful across the country. In a few days, the daughter aged 17 years. But the population in the country went to the palace. They bring a variety of gifts that are very beautiful. Prabu collect gifts that are very much, and save them in a room palace. At times, he could use it for the sake of the people. Prabu only take a bit of gold and jewel. He took him to experts jewelry. "Please, make a very beautiful necklace for my daughter," said Prabu. "It's my pleasure, my king," experts respond jewelry. He then worked as may be d, with a vengeance. She wanted to create the most beautiful necklace in the world, because he dote daughter. Birthdays also arrived.
Residents gather in the country square palace. When Prabu and the Queen came, held with the people happy. Rave the sound, when the beautiful daughter graceful appear before all people. All the people admire the beauty. Prabu ago rose from his chair. The beautiful necklace is handled by him. "my beloved daughter, this day I give this necklace for you. Necklet is the provision of people from across the country. They are very loved you. They present a gift, because they grow so happy see you adult. Use this necklace, my daughter," said Prabu. Daughter to receive the necklace. Then he saw the necklace, at a glance. "I do not want to use. Necklet this ugly!" princess exciting. Then he put the necklace. The beautiful necklace was broken. Her Gold and jewel spread on the floor. That's very surprising. No one shall presume, will be a daughter like that. No one is talking. Tranquil atmosphere. Suddenly the Queen heard weeping. Her crying followed by all people. Suddenly appear springs from the pages palace. At first a small pond. Then start flooding the palace. Palace also filled the water like the lake. And the lake is the big castle and drown. Now, the lake is called Telaga Warna. Lake is located in the summit. On a sunny day, we can see the lake is full of beautiful colors and amazing. The color comes from the shadow of the forest, trees, flowers, and the sky around the lake. But people say, the colors came from the daughter necklace in basic pit.
Terjemahan :
LEGENDA TELAGA WARNA
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin olehseorang raja. Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yangbaik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram.Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu.Semua sangat menyenangkan.
Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memilikianak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabumenyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidaksetuju. "Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anakangkat," sahut mereka.Anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi besar. Karena itu iadipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang artinya paman kerbau.Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihatistrinya.. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabuterus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginanmereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itusenang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeripun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuhmenjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remajayang cantik.Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehinggaia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggalmenusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yangmengeluarkan air.Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apapun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja.Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkansering berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaanitu mencintainya.Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruhnegeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun.
Maka parapenduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiahyang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyakitu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisamenggunakannya untuk kepentingan rakyat.Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahliperhiasan. "Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,"kata Prabu. "Dengan senang hati, Yang Mulia," sahut ahli perhiasan. Ialalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia inginmenciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangatmenyayangi Putri.Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alunistana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengangembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantikjelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumikecantikannya.Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya."Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung inipemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu.Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmutumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak," kata Prabu.Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. "Aku takmau memakainya. Kalung ini jelek!" seru Putri. Kemudian ia melemparkalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebardi lantai.Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuatseperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening.
Tiba-tibaterdengar tangisan Ratu. Tangisannya diikuti oleh semua orang.Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentukkolam kecil. Lalu istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagaidanau. Lalu danau itu makin besar dan menenggelamkan istana.Sekarang, danau itu disebut Talaga Warna. Danau itu berada di daerahpuncak. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warnayang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan,tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orangmengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar didasar telaga.
F. Handhi A
03/XII ipa 3
They prayed to God for a child One day a giant passed their home. He heard what they were praying. Then giant gave them a cucumber seed.
Then the couple planted the cucumber sees. Each day they took care of the growing plant so carefully. Month later, a golden cucumber grew from the plant. The cucumber was getting heavier and bigger each day. When it was ripe, they picked it. Carefully they cut of the cucumber and how surprised were they when found a beuatiful baby inside. They were so happy. They named the baby Timun Mas.
Many years after, Timun Mas had grown into a beautiful girl. Her parents were very happy. But thier happiness turned to fear when her 17th birthday came. The giant was going to take Timun Mas away.
The father was giving a small bag to Timun Mas, equipped with magic stuff, salt, chilly, cucumber seed, shrimp paste as weapon. Her father told her that it could help her from the giant. He ordered Timun Mas to run away.
The giant was chasing Timun Mas and he was getting closer and closer. Timun Mas then took a hardful of salt from her small bag. She spread out the salt behind her. Suddenly a wide sea appeared between them.
Timun Mas was still running, the giant almost caught her. Then she took some chilly and threw them to the giant. The chilly suddenly grew into some trees and trapped the giant. Timun Mas could escape again.
Unfotunately the giant almost caught Timun Mas. So she took the third magic stuff, the cucumber seeds. She trow the seeds and suddenly they became a wide cucumber field. The giant ate those fresh cucumber. He ate so much that he felt sleepy and fell asleep soon.
Timun Mas kept on running as fast as she could. But the giant had woken up. Timun Mas so scared. Then she threw her last weapon, shrimp paste. It became a big swamp. The giant fell into it but his hands almost reached Timun Mas. But at last he was drowned.
Timun Mas was safe now. Then she returned to her parents house. Her parents were very happy.
Translate:
Pada jaman dahulu kala, hiduplah sepasag petani. sayangnya, mereka belum dikaruniai seorang anak.
lalu sepasang petani itu menanam benih mentimun. setiap hari mereka memelihara mentimun itu dengan sangat hati-hati. ebulan berlalu, sebuah mentimun emas tumbuh daritanaman itu. mentimun itu bertambah berat dan besar setiap hari. saat mentimun itu masak, mereka memetiknya. dengan hati-hati mereka mengupas mentimun itu dan betapa terkejutnya mereka saat menemukan seorang bayi yang cantik di dalamnya. mereka sangat bahagia. mereka menamai bayi itu Timun Mas.
beberapa tahun kemudian, Timun Mas tumbuh sebagai gadis yang cantik. orangtuanya sangat senang. tetaoi kebahagiaan mereka berubah menjadi ketakutan saat umur Timun Mas mencapai 17 tahun. raksasa akan membawa Timun Mas pergi.
Ayahnya memberikan sebuah tas kecil kepada Timun Mas, yang berisi benda-benda ajaib, garam, benih mentimun pasta udang sebagai senjata.
ayahnya mengatakan bahwa benda-benda itu dapat membantunya dari raksasa. Dia menyuruh Timun mas untuk lari.
Timun Mas tetap berlari secepat yang ia bisa. Tetapi raksasa itu telah bangun. Timun Mas sangat ketakutan. Lalu dia melempar senjata terakhirnya, pasta udang. Pasta udang itu berubah menjadi rawa yang besar. Raksasa itu jatuh kedalamnya tetapi tangannya hampir menangkap Timun Mas. Tetapi akhirntya dia tenggelam.
Raksasa itu sedang mengejar Timun Mas dan semakin dekat. Lalu Timun Mas mengambil segenggam garam dari tasnya. Dia menyebar garam itu dibelakangnya. Tiba-tiba sebuah lautan besar muncul di antara mereka.
Timun Mas tetap berlari, Raksasa itu hampir menangkapnya. Lalu dia mengambil cabai dan melemparnya pada raksasa. Cabai itu kemudian tumbuh menjadipohon dan menjebak raksasa itu. Timun Mas dapat lolos lagi.
Sayangnya raksasa hampir menangkap Timun Mas lagi. Jadi TImun Mas mengambil benda ajaibnya yang ketiga, benih mentimun. Dia melempar benih itu dan tiba-tiba berubah menjadi ladan mentimun yang besar. Raksasa itu memakan semua mentimun segar. Dia memakan sangat banyak sehingga merasa ngantuk dan dengan segera terlelap.
Timun Mas sekarang aman. Lalu dia kembali ke rimah orangtuanya. Orangtuanya sangat senang.
Arnida R.A
XII A 3
15
Tuesday, 17 February 2009
THE WOODCUTTER
Kelas : XII IPA 4
No. : 36
THE WOODCUTTER
There once lived a poor woodcutter in the dense forests of Germany. He was a simple and honest man but bot very bright. To make a living, the woodcutter set out daily into the forest to cut firewood. His prized possession was an old iron axe which he had inherited from his father.
One rainy day in May, the woodcutter was cutting wood as usual in the forest. He was almost finished when his axe head suddenly flew off its handle as the axe landed on the wood. To the woodcutter’s dismay, the axe head feel into the deep pool nearby. It was a big blow to him because he had no money to buy another axe.
Resolving to find it, the woodcutter kept returning to the pool everyday. But after a week of triving, he still could not find it and was ready to throw in the towel. He sat at the edge of the pool and mouned his misfortune. Suddenly, a bright shimmering light appeared in the middle of the pool and out came a beautiful lady with silver hair and blue skin. She was gesture of her hand, an axe appeared on the surface of the water. The woodcutter’s eyes went with disbelief as he saw that the axe head was made of pure gold! But when asked it was his, he replied, “No, my lady. Mine is just an old iron one,” and went home sadly.
The next day, the sane thing happened. Only this time, it was a silver axe head that materialized! The woodcutter was again surprised but he gave Elsa the same answer and left.
On the third day, Elsa finnaly produced the woodcutter’s old iron axe head!
He was overjoyed and quickly exclaimed, “Yes, my lady! That is my axe head!
Due to the woodcutter’s simple honestly, he was rewarded with not only one but three axe head: one of iron, the other of silver and the last one of gold.
PENEBANG KAYU
Suatu ketika hidup seorang penebang kayu yang miskin di hutan Negara Jerman yang lebat. Ia adalah orang yang jujur dan sederhana tetapi juga bijaksana. Untuk mencari uang, penebang kayu mencukupi kebutuhan sehari-hari ke dalam hutan untuk memotong kayu bakar. Sesuatu yang sangat berharga yang dimilikinya adalah sebuah kampak warisan dari bapaknya.
Satu hari hujan pada bulan Mei, si penebang kayu sedang memotong kayu seperti biasanya di hutan. Ia hampir selesai ketika kampak yang dipakainya tiba-tiba lepas dari tangkainya ketika kampak mengeritik kayu. Penebang kayu merasa cemas, kepala kampaknya jaduh di kolam di dekatnya. Adalah suatu pukulan besar kepadanya sebab ia tidak punya uang untuk membeli kampak yang lain .
Pemecahan untuk menemukannya, penebang kayu kembali ke kolam setiap hari. Setelah satu minggu cemas, ia masihtidak bisa menemukannya dan siap untuk melempar handuk (menyerah). Ia duduk di tepidan merenungi ketidakberuntungannya . Tiba-tiba, suatu cahaya gemerlap terang nampak di tengah kolam dan datang seorang wanita cantik dengan rambut perak dan kulit biru. Dia adalah isyarat dari tangannya, suatu kampak nampak di atas permukaan air. Mata si penebang kayu pergi dengan kesangsian ketika ia melihat bahwa kepala kampak terbuat dari emas murni! Tetapi ketika ditanya, ia menjawab, " Tidak, nyonyaku. Kampakku hanya kampak hitam yang tua," dan pulang ke rumah dengan sedih.
Hari berikut, hal yang sama terjadi. Hanya waktu ini, adalah suatu kampak perak itu! Si penebang kayu terkejut lagi tetapi ia memberi Elsa jawaban yang sama dan meninggalkannya.
Pada hari yang ketiga, Elsa lau mengeluarkan kepala kampak tua si penebang kayu!
Ia sangat gembira dan dengan cepat berseru, " Ya, nyonya ku! Itu adalah kampakku!
Dalam kesenangan si penebang kayu juga dihadiahi dengan tidak hanya satu tetapi tiga kampak: kampak perak dan yang terakhir emas.
Once upon time, a fisherman named Batara Guru Sahala lived in Batak land. One day he caught a fish. He was surprised to find that the fish could talk. It begged Sahala to set it free. He did accordingly.
As soon as the fish was free, it changed into woman. She was so beautiful that Sahala fell in love with her at once.He asked her to marry him. The woman aggred to marry Sahala. However, she told him that he must never let out the secret that she was once a fish. Sahala promised her that he would not tell anyone about it.
They were happily married, and had two daughters. Every morning Sahala went out fishing. His daugters would bring him his lunch. One day, however instead of bringing the food to their father, the two girls ate it.
When sahala knew what they had done with the meal, he got very angry. He shouted at them saying, “ you behaved exactly like the daughters of a fish”.
The girls didn’t know what their father meant. They went home and asked their mother was very annoyed. Although Sahala apologized to her later, she would not forgive him breaking his promised.
Then the earth began to shake, and volcanones started to erupt. The earth cracked an formed a big hole. People said that the hold became lake toba.
TERJEMAHAN
Legenda Danau Toba
Beberapa tahun yang lalu, seorang nelayan bernama Batara Guru Sahala tinggal di tanah Batak. Suatu hari ia menangkap ikan. Dia terkejut menemukan bahwa ikan dapat berbicara. Ia menyuruh Sahala untuk membebaskannya. Dia sesuai.
Segera setelah ikan itu bebas, ia berubah menjadi perempuan. Dia begitu cantik Sahala yang jatuh cinta dengan dia di suatu hari.Ia ditanya untuk menikahi dia. Perempuan itu setuju untuk menikah dengan Sahala. Namun, ia berkata kepadanya bahwa ia tidak boleh membuka rahasia bahwa ia seekor ikan. Sahala berjanji bahwa dia tidak akan mengatakan hal itu kepada orang lain.
Mereka menikah dan hidup bahagia, dan mempunyai dua anak perempuan. Setiap pagi Sahala pergi memancing. Anaknya akan membawakannya makanan untuk makan siangnya. Suatu hari, namun bukan membawa makanan untuk ayah mereka, kedua gadis itu makan malah memakannya.
Ketika Sahala mengetahui apa yang mereka lakukan dengan makananya, ia sangat marah. Dia berseru pada mereka dan berkata, "kelakuan kalian persis seperti anak ikan".
Gadis yang tidak tahu apa-apa yang dimaksudkan ayah mereka. Mereka pulang dan membritahu ibunya dan ibu mereka sangat kesal. Meskipun Sahala mengingkari janji kepadanya, dia tidak akan mengampuni karena dia melanggar janji-nya.
Kemudian bumi mulai goyang, dan gunung berapi mulai meletus. Bumi retak membentuk sebuah lubang besar. Orang menyebut lubang tersebut “Danau Toba”.
RETNO AMBARWATI
39/XII A4
Daughter bedroom
In ancient times, there is a country led by a king who is very fair and wise. enough prosperous people and all their needs. But there's one that still feels lacking. King was not the offspring. Every day the king and queen consort always pray that was a child. Finally, the consort of King and prayer granted. After the 9 months, consort of children birth to a beautiful woman. King is very happy, he throw a party and invite friends and the entire kingdom of people. 7 King also invited the witch to spell well.
"Be thou my daughter a good heart," said the first witch. "Be you a beautiful daughter," said the witch. "Be thou a daughter fair and handsome," said the third witch. "Be thou the clever daughter dance," said the fourth witch. "Be thou my daughter sing the panda," said the witch sixth. Before the witch of the seventh to give his magic formula, suddenly opens the palace doors. Wicked witch of the entrance while shouting, "Why I am not invited to this party?".
Last witch who has not had time to give magic formula was hiding behind the curtains. "Because I am not invited, I will condemn children. Evil old witch immediately approached the bed while the girls said," The daughter will die needle stuck spinning yarn, ha ha ha ha ... ... "The wicked witch went immediately after removing the curse.
The invitation surprised to hear the curse of the evil witch. King and queen consort sad crying. At that time, the good witch turn up seventh, "Do not worry, I can alleviate the curse of evil witch. The girls will not pass away, he will only fall asleep for 100 years after the infected needle spinning yarn, and he will be awakened again after coming on a Prince , "said the witch of the seventh. After that incident, the King immediately ordered that all the yarn spinning wheel in the country immediately collected and burned.
Six years later, the daughter has grown into a beautiful girl and a good heart. Not how long the king and empress to travel to foreign countries. The daughter lived in a beautiful palace. He was walking out the palace. He entered into a castle. Inside the castle, he saw a room that he had never see before. He opened the door and the room was in the room, he saw a grandmother are spin yarns. After talking with an old grandmother, the daughter sat in front of the spinning wheel and began to play the spinning wheel. While it is fun to play instruments spun, suddenly the princees finger stuck needle spinning wheel. She scream out in pain and fall in lantati. "Hi ... hi ... hi ... end your life!", Said that the grandmother is the wicked witch.
The loss of the daughter and the palace to make her parents worry. All persons ordered to find the daughter. The daughter was found. But he is not awar themselves. "Son! You unlucky ..." King of the average. Suddenly came a young witch the good heart. He said, "Do not worry, Mr daughter will only fall asleep for a hundred years. But he will not be alone. I will put to you all," he said while content to spread magic palace. Then, witch is close to the palace thorn that nothing can enter the palace.
One hundred years is long passed. A prince from the land of the accident through the palace that the closed-thorn. According to the story of the village around the lake, the palace was inhabited by a dragon that egregious. Of course, Prince does not believe that any news on that. "I will destroy the dragon," said the Prince. Prince also went to the palace. Arrived gate in the palace, Prince his sword issue to cut the bush in the way of entry. However, after the cut many times the bushes back as they are. "What is this bush?" Prince said wonderment. Suddenly a young witch turn up a good heart. "Use this sword," he said while giving a base a sparkler.
With the new his sword, Prince succeeded to enter the palace. " he was a tower guarded by the dragon." Prince was soon climbing the tower. Wicked witch is to see events through the ball his kristal. "Finally you came, Prince. You will be exposed to the curse of my magic!" Wicked witch is rushing up to the tower. He was off the Prince. "O Prince, if you want to enter, you must defeat me first!" Witch the screaming. In a flash, he changed himself into a giant dragon is frightening. He eject a hot fire.
Prince avoid bursts of fire from it. He repel the rays radiated from the mouth of the dragon with his sword. When the hilt is lustrous, the rays bounce back and the eye of the giant dragon. Then, with a flash, Prince threw his sword to the neck of the dragon. "Aaaa ...." The dragon fell sprawling on the ground, and back to the original form, then die. Once the body is an old witch disappeared, a thorn for this palace took cover disappeared. In the palace, the flowers start blossom and birds chirp cheery. Prince upset to see it. Suddenly a young witch who appears in good heart before the Prince.
"Prince, you have successfully remove a curse upon this palace. Now go to where the daughter to bed," he said. Prince to a room where the daughter to bed. He saw a beautiful daughter with sweet cheeks red roses that chap. "The princees, open your eyes," he said while mengenggam hands of the daughter. Prince kissed the cheek the princess. At that time also, the curse disappear daughter. After sleeping for a hundred years old, the daughter awakened to the confusion. "Ah ... what happened ... who ... you? answered. Then Prince told all events that have occurred in the daughter.
"Prince, you have overcome the hideous dragon. The prince Thank you," said the daughter. In the palace hall, all the people waiting for the arrival of the daughter. When he saw the daughter in a healthy condition, and the consort of the King is very happy. They are very grateful to the Prince of the brave. The prince then said, "Worship the King, the servant had a request. Servant want to get married with the daughter." King also agreed. All the people involved happy to hear it. Daughter's wedding day and the Prince was to arrive. crowd-person crowd came from all over the country to say goodbye. Seven good witch also comes with the prize.
Putri Tidur
Dahulu kala, terdapat sebuah negeri yang dipimpin oleh raja yang sangat adil dan bijaksana. Rakyatnya makmur dan tercukupi semua kebutuhannya. Tapi ada satu yang masih terasa kurang. Sang Raja belum dikaruniai keturunan. Setiap hari Raja dan permaisuri selalu berdoa agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya, doa Raja dan permaisuri dikabulkan. Setelah 9 bulan mengandung, permaisuri melahirkan seorang anak wanita yang cantik. Raja sangat bahagia, ia mengadakan pesta dan mengundang kerajaan sahabat serta seluruh rakyatnya. Raja juga mengundang 7 penyihir baik untuk memberikan mantera baiknya.
"Jadilah engkau putri yang baik hati", kata penyihir pertama. "Jadilah engkau putri yang cantik", kata penyihir kedua. "Jadilah engkau putri yang jujur dan anggun", kata penyihir ketiga. "Jadilah engkau putri yang pandai berdansa", kata penyihir keempat. "Jadilah engkau putri yang panda menyanyi," kata penyihir keenam. Sebelum penyihir ketujuh memberikan mantranya, tiba-tiba pintu istana terbuka. Sang penyihir jahat masuk sambil berteriak, "Mengapa aku tidak diundang ke pesta ini?".
Penyihir terakhir yang belum sempat memberikan mantranya sempat bersembunyi dibalik tirai. "Karena aku tidak diundang, aku akan mengutuk anakmu. Penyihir tua yang jahat segera mendekati tempat tidur sang putri sambil berkata,"Sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang, ha ha ha ha…..". Si penyihir jahat segera pergi setelah mengeluarkan kutukannya.
Para undangan terkejut mendengar kutukan sang penyihir jahat itu. Raja dan permaisuri menangis sedih. Pada saat itu, muncullah penyihir baik yang ketujuh, "Jangan khawatir, aku bisa meringankan kutukan penyihir jahat. Sang putri tidak akan wafat, ia hanya akan tertidur selama 100 tahun setelah terkena jarum pemintal benang, dan ia akan terbangun kembali setelah seorang Pangeran datang padanya", ujar penyihir ketujuh. Setelah kejadian itu, Raja segera memerintahkan agar semua alat pemintal benang yang ada di negerinya segera dikumpulkan dan dibakar.
Enam belas tahun kemudian, sang putri telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan baik hati. Tidak berapa lama Raja dan Permaisuri melakukan perjalanan ke luar negeri. Sang Putri yang cantik tinggal di istana. Ia berjalan-jalan keluar istana. Ia masuk ke dalam sebuah puri. Di dalam puri itu, ia melihat sebuah kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia membuka pintu kamar tersebut dan ternyata di dalam kamar itu, ia melihat seorang nenek sedang memintal benang. Setelah berbicara dengan nenek tua, sang Putri duduk di depan alat pemintal dan mulai memutar alat pemintal itu. Ketika sedang asyik memutar alat pintal, tiba-tiba jari sang Putri tertusuk jarum alat pemintal. Ia menjerit kesakitan dan tersungkur di lantati. "Hi… hi…hi… tamatlah riwayatmu!", kata sang nenek yang ternyata adalah si penyihir jahat.
Hilangnya sang Putri dan istana membuat khawatir orang tuanya. Semua orang diperintahkan untuk mencari sang Putri. Sang putri pun ditemukan. Tetapi ia dalam keadaan tak sadarkan diri. "Anakku ! malang sekali nasibmu…" rata Raja. Tiba-tiba datanglah penyihir muda yang baik hati. Katanya, "Jangan khawatir, Tuan Putri hanya akan tertidur selama seratus tahun. Tapi, ia tidak akan sendirian. Aku akan menidurkan kalian semua," lanjutnya sambil menebarkan sihirnya ke seisi istana. Kemudian, penyihir itu menutup istana dengan semak berduri agar tak ada yang bisa masuk ke istana.
Seratus tahun yang panjang pun berlalu. Seorang pangeran dari negeri seberang kebetulan lewat di istana yang tertutup semak berduri itu. Menurut cerita orang desa di sekitar situ, istana itu dihuni oleh seekor naga yang mengerikan. Tentu saja Pangeran tidak percaya begitu saja pada kabar itu. "Akan ku hancurkan naga itu," kata sang Pangeran. Pangeran pun pergi ke istana. Sesampai di gerbang istana, Pangeran mengeluarkan pedangnya untuk memotong semak belukar yang menghalangi jalan masuk. Namun, setelah dipotong berkali-kali semak itu kembali seperti semula. "Semak apa ini ?" kata Pangeran keheranan. Tiba-tiba muncullah seorang penyihir muda yang baik hati. "Pakailah pedang ini," katanya sambil memberikan sebuah yang pangkalnya berkilauan.
Dengan pedangnya yang baru, Pangeran berhasil masuk ke istana. "Nah, itu dia menara yang dijaga oleh naga." Pangeran segera menaiki menara itu. Penyihir jahat melihat kejadian itu melalui bola kristalnya. "Akhirnya kau datang, Pangeran. Kau pun akan terkena kutukan sihirku!" Penyihir jahat itu bergegas naik ke menara. Ia menghadang sang Pangeran. "Hai Pangeran!, jika kau ingin masuk, kau harus mengalahkan aku terlebih dahulu!" teriak si Penhyihir. Dalam sekejap, ia merubah dirinya menjadi seekor naga raksasa yang menakutkan. Ia menyemburkan api yang panas.
Pangeran menghindar dari semburan api itu. Ia menangkis sinar yang terpancar dari mulut naga itu dengan pedangnya. Ketika mengenai pangkal pedang yang berkilau, sinar itu memantul kembali dan mengenai mata sang naga raksasa. Kemudian, dengan secepat kilat, Pangeran melemparkan pedangnya ke arah leher sang naga. "Aaaa….!" Naga itu jatuh terkapar di tanah, dan kembali ke bentuk semula, lalu mati. Begitu tubuh penyihir tua itu lenyap, semak berduri yang selama ini menutupi istana ikut lenyap. Di halaman istana, bunga-bunga mulai bermekaran dan burung-burung berkicau riang. Pangeran terkesima melihat hal itu. Tiba-tiba penyihir muda yang baik hati muncul di hadapan Pangeran.
"Pangeran, engkau telah berhasil menghapus kutukan atas istana ini. Sekarang pergilah ke tempat sang Putri tidur," katanya. Pangeran menuju ke sebuah ruangan tempat sang Putri tidur. Ia melihat seorang Putri yang cantik jelita dengan pipi semerah mawar yang merekah. "Putri, bukalah matamu," katanya sambil mengenggam tangan sang Putri. Pangeran mencium pipi sang Putri. Pada saat itu juga, hilanglah kutukan sang Putri. Setelah tertidur selama seratus tahun, sang Putri terbangun dengan kebingungan. "Ah… apa yang terjadi…? Siapa kamu…? Tanyanya. Lalu Pangeran menceritakan semua kejadian yang telah terjadi pada sang Putri.
"Pangeran, kau telah mengalahkan naga yang menyeramkan. Terima kasih Pangeran," kata sang Putri. Di aula istana, semua orang menunggu kedatangan sang Putri. Ketika melihat sang Putri dalam keadaan sehat, Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Mereka sangat berterima kasih pada sang Pangeran yang gagah berani. Kemudian Pangerang berkata, "Paduka Raja, hamba punya satu permohonan. Hamba ingin menikah dengan sang Putri." Raja pun menyetujuinya. Semua orang ikut bahagia mendengar hal itu. Hari pernikahan sang Putri dan Pangeran pun tiba. Orang berbondong-bondong datang dari seluruh pelosok negeri untuk mengucapkan selamat. Tujuh penyihir yang baik juga datang dengan membawa hadiah.
Cindy f.w._29_XII IPA 1
Sunday, 15 February 2009
The King, who loved his son above everything was so furious that his son had hurt himself that he rejected his wife. Fifteen years later, being of age, Sangkuriang asked his father permission to take a trip to West Java. After arriving in the plain of Bandung, he met a beautiful lady, fell in love and ask her to marry him and she accepted. But one day when she caressed her lover’s head she saw the wound. The loving woman, turned out to be the disowned queen, discovered that she was in love with her son and marriage was impossible.
The marriage had to be prevented. Not willing to admit that she was his mother she thought of a way out. The day before the wedding was due to take place, she said to her husband to be, tomorrow is our wedding day, and if you are true to your love to me and love me as much you say do then I want to celebrate the wedding on board a ship, a proa. Tomorrow morning at day break, I want to sail with you on a great lake in a nice boat and there must be a banquet feast. Sangkuriang was embarrassed but he was not willing to refuse. He begged the help of the lake’s helpful spirits. By causing a landslide, the lake spirit dammed the river Citarum that flowed through the plain of Bandung. The force of the water felled big tree and a boat was constructed while other lake spirits prepared the wedding banquet.
Early in the morning the Queen saw that the impossible had been realised so she prayed to Brama, the mighty God, to help her to prevent the disgrace of a marriage between a mother and her son. Brama destroyed the dam in turbulence and Sangkuriang was drowned. The queen in her agony threw herself on the capsized boat, breaking through the hull of the ship and was also drowned.
Now, the vast plain of Bandung is flanked on its north side by the volcano Tangkuban Perahu, the capsized boat. The Queen’s jump on the hull of the ship is the Kawah Ratu, the crater of the Queen. The hot fumaroles and tremors in the crater represent the tears of the sad mother still sobbing. East of Mt Tangkuban Perahu rises the Bukit Tunggul, trunk mountain, the trunk of the tree from which the boat was made and to the west we find Mt Burangrang, the “crown of leaves”. At many places along the shore of the lake Neolithic obsidian tools of primitive inhabitants are found and described by von Koeningswald (1935). These Neolithic people noticed that the hold was cut deeper and deeper by erosion caused by the lowering water. Finally only a marshy plain remained.
Centuries later the inhabitants of Bandung plain still know about the legend of the existence of a former lake. Not knowing anything about geology, but living in the taboos of spirit ghosts and Gods, geological facts were put together in a tale that was understandable.
Ini adalah contoh bagaimana alam telah dikonversi menjadi legenda, seperti danau Bandung dan Gunung Tangkuban Perahu dengan cerita Ratu Dayang Sumbi dan Sangkuriang anaknya dikutip dari Neuman va Padang (1971). Setelah Sangkuriang, sementara tumbuh dewasa, dia jadi nakal dan terluka dan mendapat luka yang meninggalkan bekas luka. Raja, yang mengasihi anaknya di atas segalanya sangat hebat anaknya yang telah menyakiti dirinya bahwa ia menolak istrinya. Lima belas tahun kemudian, karena usia, Sangkuriang ditanya ayahnya izin untuk bepergian ke Jawa Barat. Setelah tiba di dataran Bandung, ia bertemu dengan seorang wanita cantik, jatuh cinta dan meminta dia untuk menikahi dia dan dia diterima. Tetapi satu hari ketika ia caressed her lover kepala dia melihat luka. Wanita yang penuh kasih, ternyata menjadi disowned ratu, menemukan bahwa dia cinta dengan anaknya dan perkawinan adalah mustahil. Perkawinan harus dicegah. Tidak mau mengakui bahwa dia adalah ibunya dia pemikiran jalan keluar. Hari sebelum pernikahan itu karena terjadi, dia berkata kepada suaminya yang akan, besok adalah hari pernikahan kami, dan jika Anda benar Anda suka saya dan saya kasih sebanyak apa yang Anda katakan kemudian saya ingin merayakan pernikahan pada papan sebuah kapal, sebuah perahu. Besok pagi pada jam istirahat, saya ingin berlayar dengan Anda di danau yang besar dalam nice perahu dan harus ada suatu perjamuan pesta. Sangkuriang telah malu tetapi dia tidak bersedia untuk menolak. Dia begged bantuan danau dari helpful roh. Oleh menyebabkan tanah longsor, danau semangat dammed sungai Citarum yang dialirkan melalui dataran Bandung. Kekuatan air roboh dan pohon besar, kapal ini dibuat sementara lainnya danau roh mempersiapkan perjamuan pernikahan. Pagi-pagi Ratu melihat bahwa mungkin telah menyadari sehingga ia berdoa kepada Brama, Allah yang kuat, untuk membantunya untuk mencegah fadihat dari perkawinan antara ibu dan anaknya. Brama menghancurkan bendungan dalam kerusuhan dan Sangkuriang telah tenggelam. Ratu di sekarat melemparkan diri pada capsized perahu, melanggar melalui hull dari kapal dan juga tenggelam. Kini, luas biasa dari Bandung flanked pada sisi utara oleh gunung berapi Tangkuban Perahu, yang capsized perahu. The Queen's melompat pada hull dari kapal adalah Kawah Ratu, kawah yang dari Queen. Fumaroles yang panas dan tremors di kawah mewakili air mata dari ibu masih sedih tersedu. Timur Gunung Tangkuban Perahu meningkat di Bukit Tunggul, gunung batang, yang batang pohon dari perahu yang dibuat dan di sebelah barat kami menemukan Gunung Burangrang, yang "mahkota daun". Di banyak tempat di sepanjang pantai danau Obsidian alat berkenaan dgn jaman batu baru dari penduduk primitif yang ditemukan dan dijelaskan oleh von Koeningswald (1935). Berkenaan dgn jaman batu baru ini bahwa orang yang terus memotong dan lebih mendalam oleh erosi yang disebabkan oleh penurunan air. Akhirnya hanya rawa tetap polos. Abad kemudian penduduk Bandung masih polos tentang legenda mengetahui keberadaan mantan danau. Tidak mengetahui apapun tentang geologi, tetapi tinggal di taboos ghosts dan roh dari Allah, geologi telah mengumpulkan fakta-fakta dalam cerita yang dapat dimengerti.
ARIEF JAKA
XII IPA3
13
NIKO
Pada suatu ketika sang Prabu berburu rusa, namun telah seharian hasilnya kurang menggembirakan. Binatang buruan di hutan seakan lenyap ditelan bumi. Ditengah kekecewaan tidak mendapatkan binatang buruannya, sang Prabu dikagetkan dengan nyalakan anjing setianya "Tumang" yang menemukan seorang bayi perempuan tergeletak diantara rimbunan rerumputan. Alangkah gembiranya sang Prabu, ketika ditemukannya bayi perempuan yang berparas cantik tersebut, mengingat telah cukup lama sang Prabu mendambakan seorang putri, namun belum juga dikaruniai anak. Bayi perempuan itu diberi nama Putri Dayangsumbi.
Alkisah putri Dayngsumbi nan cantik rupawan setelah dewasa dipersunting seorang pria, yang kemudian dikarunia seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang yang juga kelak memiliki kegemaran berburu seperti juga sang Prabu. Namun sayang suami Dayangsumbi tidak berumur panjang.
Suatu saat, Sangkuriang yang masih sangat muda belia, mengadakan perburuan ditemani anjing kesayangan sang Prabu yang juga kesayangan ibunya, yaitu Tumang. Namun hari yang kurang baik menyebabkan perburuan tidak memperoleh hasil binatang buruan. Karena Sangkuriang telah berjanji untuk mempersembahkan hati rusa untuk ibunya, sedangkan rusa buruan tidak didapatkannya, maka Sangkuriang nekad membunuh si Tumang anjing kesayangan ibunya dan juga sang Prabu untuk diambil hatinya, yang kemudian dipersembahkan kepada ibunya.
Ketika Dayangsumbi akhirnya mengetahui bahwa hati rusa yang dipersembahkan putranya tiada lain adalah hati "si Tumang" anjing kesayangannya, maka murkalah Dayangsumbi. Terdorong amarah, tanpa sengaja, dipukulnya kepala putranya dengan centong nasi yang sedang dipegangnya, hingga menimbulkan luka yang berbekas. Sangkuriang merasa usaha untuk menggembirakan ibunya sia-sia, dan merasa perbuatannya tidak bersalah. Pikirnya tiada hati rusa, hati anjingpun jadilah, dengan tidak memikirkan kesetiaan si Tumang yang selama hidupnya telah setia mengabdi pada majikannya. Sangkuriangpun minggat meninggalkan kerajaan, lalu menghilang tanpa karana.
Setelah kejadian itu Dayangsumbi merasa sangat menyesal, setiap hari ia selalu berdoa dan memohon kepada Hyang Tunggal, agar ia dapat dipertemukan kembali dengan putranya. Kelak permohonan ini terkabulkan, dan kemurahan sang Hyang Tunggal jualah maka Dayangsumbi dikaruniai awet muda. Syahdan Sangkuriang yang terus mengembara, ia tumbuh penjadi pemuda yang gagah perkasa, sakti mandraguna apalgi setelah ia berhasil menaklukan bangsa siluman yang sakti pula, yaitu Guriang Tujuh.
Dalam suatu saat pengembaraannya, Sangkuriang tanpa disadarinya ia kembali ke kerajaan dimana ia berasal. Dan alur cerita hidup mempertemukan ia dengan seorang putri yang berparas jelita nan menawan, yang tiada lain ialah putri Dayangsumbi. Sangkuriang jatuh hati kepada putri tersebut, demikianpula Dayangsumbi terpesona akan kegagahan dan ketampanan Sangkuriang, maka hubungan asmara keduanya terjalinlah. Sangkuriang maupun Dayangsumbi saat itu tidak mengetahui bahwa sebenarnya keduanya adalah ibu dan anak. Sangkuriang akhirnya melamar Dayangsumbi untuk dipersunting menjadi istrinya.
Namun lagi lagi alur cerita hidup membuka tabir yang tertutup, Dayangsumbi mengetahui bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang anaknya, sewaktu ia melihat bekas luka dikepala Sangkuriang, saat ia membetulkan ikat kepala calon suaminya itu. Setelah merasa yakin bawa Sangkuriang anaknya, Dayangsumbi berusaha menggagalkan pernikahan dengan anaknya. Untuk mempersunting dirinya, Dayangsumbi mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi Sangkuriang dengan batas waktu sebelum fajar menyingsing.
Syarat pertama, Sangkuriang harus dapat membuat sebuah perahu yang besar. Syarat kedua, Sangkuriang harus dapat membuat danau untuk bisa dipakai berlayarnya perahu tersebut.
Sangkuriang menyanggupi syarat tersebut, ia bekerja lembur dibantu oleh wadiabalad siluman pimpinan Guriang Tujuh untuk mewujudkan permintaan tersebut. Kayu kayu besar untuk perahu dan membendung sungai Citarum, ia dapatkan dari hutan di sebuah gunung yang menurut legenda kelak diberi nama Gunung Bukit Tunggul. Adapun ranting dan daun dari pohon yang dipakai kayunya, ia kumpulkan disebuah bukit yang diberi nama gunung Burangrang.
Sementara itu Dayangsumbi-pun memohon sang Hyang Tunggal untuk menolongnya, menggagalkan maksud Sangkuriang untuk memperistri dirinya.
Sang Hyang Tunggal mengabulkan permohonan Dayangsumbi, sebelum pekerjaan Sangkuriang selesai, ayampun berkokok dan fajar menyingsing. Sangkuriang murka, mengetahui ia gagal memenuhi syarat tersebut, ia menendang perahu yang sedang dibuatnya. Perahu akhirnya jatuh menelungkup dan menurut legenda kelak jadilah Gunung Tangkubanparahu, sementara aliran Sungai Citarum yang dibendung sedikit demi sedikit membentuk danau Bandung.
Once upon a time, in the Tatar Parahyangan, established a kingdom that peaceful. The Sovereign have the love of sport hunting of animals, who always accompanied the faithful dog, called "Tumang."
The Sovereign when the deer hunting, but the results have been less brisk day. Game disappeared in the forest as if the earth swallowed. The disappointment of not getting the animals prey, The Sovereign starled with the dogs turn on "Tumang" who find a baby among women sprawling grassyfield. Would the happy Prabu, when finding a baby look beautiful woman who is, has been a long time considering the long the Sovereign a daughter, but also was not the child. Her baby daughter is named Dayangsumbi.
Once upon a time daughter Dayangsumbi which beautiful looking after married an adult male, who then gifted a son who is named Sangkuriang also soon have a penchant for hunting as well as the The Sovereign. But unfortunately Dayangsumbi husband not long-lived.
One time, Sangkuriang the young is still very young, a hunting dog accompanied the love The Sovereign who also favored his mother, namely Tumang. But that day is less good cause does not get the hunting game. Because Sangkuriang has promised to dedicate to his mother's heart deer, deer while it does not be obtained, Sangkuriang to kill the dog and his mother also favored the Sovereign taken to heart, which then be devoted to his mother.
When finally Dayangsumbi heart to know that the deer are no other son is the heart "of the Tumang love dog, then angry Dayangsumbi. Pushed anger, accidentally, striked head of her son with the current rice rice ladle dipegangnya, cause injury to the receptacle. Sangkuriang feel brisk business for his mother's futile, and deeds do not feel guilty. This opinion no deer liver, heart dog morning, with no loyalty to think that during the Tumang has devoted his life to serve employers. Sangkuriangpun flee the kingdom to leave, and disappeared without footstep.
After incident that Dayangsumbi feel very sorry for every day he always pray and ask to Hyang Tunggal, so that he can come together back with her son. Soon answered this application, and the kindness Hyang Tunggal then Dayangsumbi was ageless. Sangkuriang continue to roam, he grew becomei the burly youth, magic evenless after he successfully to lose nation that invisible magic also, namely Guriang Seven.
In a time roamed, Sangkuriang without conscious he returned to the kingdom which he came. The story flows and bring it alive with a daughter who look lovely nan captivating, that no other is the daughter Dayangsumbi. Sangkuriang love to my daughter, and will be stunned Dayangsumbi bravery and smartness Sangkuriang, the love affair both compose. At that time Sangkuriang and Dayangsumbi did not know that they are actually mother and child. Sangkuriang Dayangsumbi eventually apply for married become his wife.
However more stories flow again to open the curtain of life that is closed, Dayangsumbi know that youth is Sangkuriang son, when he saw Sangkuriang of the scar, when he tied the correct candidate is her husband. After feeling confident Sangkuriang take her son, Dayangsumbi attempt to thwart her son's wedding. Gain for himself, Dayangsumbi put two conditions that must be met with Sangkuriang the time before dawn break.
Terms of the first, Sangkuriang must be able to make a big boat. Terms of the second, Sangkuriang should be able to make the lake can be used for boat to sail it.
Sangkuriang be prepared to do these requirements, he worked overtime, aided by invisible wadiabalad Seven Guriang leaders to realize the request. Timber wood for boat Citarum river and dam, he got from a mountain forest in the future according to legend was named Mount Hill Tunggul. The branches and leaves from the tree that is used wood, he collected in a hill called Mount Burangrang.
Meanwhile Dayangsumbi-sang also seeking to help him Hyang Tunggal, to thwart the purpose Sangkuriang marry him. Sang Hyang Tunggal grant application Dayangsumbi, Sangkuriang before work is finished, and boast rooster morning dawn. Sangkuriang anger, knowing he failed to meet these requirements, they are kicking the boat dibuatnya. Boat finally lie face down and according to legend soon be Mount Tangkubanparahu, while the flow of the Citarum River form little by little lake of Bandung.
NIKO
XII IPA3
23